Part 59

50.8K 1.6K 56
                                    

4 bulan kemudian.

Abraham Corp.
Alex sedang mengetik sesuatu di komputer nya. Kini dia sudah bukan lagi seorang pelajar dia CEO dari Abraham Corp. Alex membaca file-file lalu menanda tangani nya.

Pintu terbuka lalu datang Max membawa beberapa map untuk di tanda tangani Alex. Alex menatap malas ke arah Max.

"Kau mau membuat tangan ku patah?" Kata Alex lalu menatap map yang dibawa Max.

"Maaf Tuan, ini memang harus Tuan Gerald tanda tangani." Kata Max.

"Kau saja yang tanda tangani semuanya! Kau juga saja yang duduk disini. Aku tak peduli!!" Kata Alex lalu berdiri mengambil jas nya dan keluar ruangan.

Max tahu akan kemana Tuan nya itu pergi, karena semenjak kejadian itu sikap Alex berubah drastis. Dia menjadi sangat pemarah, dingin terhadap orang lain dan bahkan dia tak mengurusi urusan kantor nya lagi. Kejadian itu membuat diri Alex merasa bersalah.

Alex kini sedang berada di sebuah club besar. Dia bisa menghabiskan waktu berlama-lama di club itu.

"Hei, Gerald ini masih siang." Kata Rio seorang bartender.

"Jangan banyak omong lo! Lo kerja disini cuma buat jualan air itu semua!" Kata Alex menunjuk botol-botol minuman di belakang Rio.

Rio memandang Alex hanya menggelengkan kepalanya. Lebih baik dia diam, jika dia ingin bekerja disini. Karena sudah banyak kasus Alex membuat seseorang masuk ke ruang UGD hanya karena Alex di tegur atau dilarang melakukan sesuatu.

Malam hari nya Alex masih berada di club. Dia hanya memandangi orang-orang yang sedang menikmati musik dan berjoget di lantai dansa. Dia juga melihat mereka-mereka yang sedang bercumbu. Alex hanya tersenyum sinis.

Lalu tiba-tiba ada yang merangkul bahunya. Alex menoleh disitu ada seorang wanita berpakaian minim menggoda Alex. Bahkan dia membusungkan dada nya agar Alex melihatnya.

"Hay, mau aku temenin? Kamu kayanya lagi banyak masalah banget ya?" Kata wanita Seksi itu.

Alex hanya diam tak perduli. Karena itu sudah biasa bagi Alex. Setiap dia pergi ke club selalu saja para wanita menggodanya. Melihat Alex tak ada respon wanita itu mencoba merayu kembali.

"Kamu abis patah hati ya? Kamu bisa lampiasan sama aku di kamar sayang."Kata Wanita itu yang sudah menidurkan kepalanya di bahu Alex dan meraba-raba dada Alex.

"Biarin aja wanita itu pergi. Kamu bisa cari pengganti dia. Putus cinta jangan berlama-lama sayang." Kata wanita itu. Alex sudah mengeraskan rahang nya.

"Aku bisa jadi pengganti dia sayang." Wanita itu mulai ingin mencium Alex.
Namun Alex mendorong wanita itu hingga dia terjatuh.

"Lo gak bisa gantiin dia!!!" Teriak Alex. Lalu dia mengeluarkan pistol nga dan di todongkan ke arah wanita itu. Wanita itupun merasa ketakutan.

"Lo gak tahu siapa gue? Gue tunangan Sharenina Putri Adisty!!!!" Teriak Alex kembali.

Dor!!
Alex menembak lengan wanita itu, membuat pengujung diam melihat kearah Alex dan wanita yang merasa kesakitan itu.

Max pun datang membawa Alex untuk keluar dari club itu. Max pun memberi kode kepada Rio untuk membereskan semua ini. Max memapah Alex yang sedikit mabuk dan membawa nya kedalam mobil.

Alex duduk menyenderkan kepalanya di jendela mobil. Dia menangis dalam diam. Max pun sudah tahu tentang Alex yang sering menangis jika ada yang mengingatkan tentang Nina karena memang Alex sangat mencintai Nina.

Aku pergi..

Alex selalu mengingat kata-kata itu. Kata-kata yang terakir diucapkan oleh Nina. Kata-kata yang mematikan baginya.

My Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now