Part 42

37.6K 1.5K 31
                                    

Sebelum nya terimakasih buat kalian yang sudah baca Cerita aku. 🙏😻

Rating "My Possessive Boyfriend" Naik teruuuuss lohh..
🙏🙏🙏🙏

****
Siang itu di sekolah Nina dan Sarah sedang berada di perpustakaan. Sedangkan Alex dan Alvano sedang berada di rooftop. Lalu Sesil datang menghampiri Nina dan Sarah. Sesil mengajak Nina untuk berbicara berdua tapi Nina menolaknya dengan alasan dia sedang membaca buku.

"Oke kalau lo gak mau gue bicara disini." Kata Sesil.

Nina masih fokus dengan buku nya tidak menggubris ucapan Sesil.

"Gerald atau Alex." Ucap Sesil. Membuat Nina melirik sedikit kearah Sesil dan memasang telinga untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Sesil.

"Gue tau lo pasti pengen tahu kan?" Kata Sesil mencoba mencari perhatian Nina.

Tetapi Nina masih kekeh membaca buku nya. Dia akan mencoba bertanya kepada Alex sediri nanti. Dia tidak ingin membuat Alex kecewa.

"Sar, kita ke kelas yuk" Ajak Nina kepada Sarah. Sarah pun mengiyakan ajakan Nina. Saat mereka sudah berada di luar perpustakaan Sesil sengaja mendorong bahu Nina dari belakang membuat Nina terjatuh kedepan.

"Sil lo apa-apan sih?" Kata Sarah mencoba membantu Nina.

"Gue gak ada urusan sama lo ya. Gue kan udah pernah bilang lo itu cuma pelampiasan Alex, kok lo gak sadar-sadar sih, sampah!" Caci Sesil kepada Nina.

"Lo bisa diem gak sih Sil" Kata Nina mencoba berdiri. .

"Lo kurang ajar ya!!" Kata Sesil menampar pipi Nina.

"Sesil! Cukup ya lo bully orang lain mulu. Gak ada jera-jera nya ya lo" Kata Sarah mencoba memberanikan diri melawan Sesil.

"Lo diem aja, gak usah ikut campur!" Sesil pun mendorong Sarah.

"Masalah lo sama gue apa sih Sil. Kalau gue pelampiasan Alex masalah nya sama lo apa?" Kata Nina.

"Lo tanya masalah nya? Maslahnya adalah Alex milik gue!!" Kata Sesil.

"Kalau dia milik lo. Yaudah coba ambil dia." Kata Nina. Lalu mendekati Sesil dan berkata "Kalau lo bisa " Sambung Nina.

Ucapan Nina membuat Sesil tambah marah dia mencoba menampar Nina kembali namun satu tangan menahan tangan Sesil.

"Jangan sok jagoan lo." Kata Evan

"Lo anak baru diem aja deh!" Jawab Nina lalu menghempas tangan nya yang di tahan oleh Evan.

"Ayo Nin." Evan mengajak Nina pergi.

"Urusan kita belum selesai Nin." Kata Sesil.

"Alex cuma punya gue. Lo atau siapapun gak bisa dapetin dia." Kata Sesil kesal.

Evan membawa Nina ke taman. Sarah yang keberadaan nya tidak di butuhkan pamit untuk kembali ke kelas.

"Kamu gak pa-pa Nin?" Tanya Evan dia melihat pipi kiri Nina yang memerah.

Nina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa mau menjawab. Lalu ponsel Nina berdering tertulis Alex yang menelepon nya. Nina hanya memandangi ponsel nya tanpa menjawab.

"Gue kangen mama sama papa" Kata Nina menahan tangisnya.

"Nin, udah udah. Mereka kan kerja. Lagipula lo kan bisa telepon dia." Jawab Evan menenangkan Nina.

"Tapi gue butuh mereka disini." Nina akhirnya menangis. Dia memang rindu kepada orang tua nya. Dulu saat mereka tinggal di Bogor orang tua Nina tidak pernah meninggalkan nya dalam waktu yang lama seperti sekarang.

My Possessive BoyfriendOù les histoires vivent. Découvrez maintenant