Part 22

38.2K 1.6K 16
                                    

Max memberitahukan keberadaan Nina kepada tuan nya. Nina berada di sebuah gudang tua, bekas pabrik yang sudah tidak di gunakan.

Secepat kilat Alex menuju ketempat yang sudagh tadi Max jelaskan. Tak lupa pula orang suruhan Alex mengikuti kemana pergi boss nya itu. Mobil Alex melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Sesekali mobil Alex hampir bertabrakan dengan pengendara lain. Segala umpatan yang di tunjukan kepada nya tak dia hiraukan. Pikiran nya saat ini hanya Sharen, Sharen dan Sharen.

Max yang mengikuti dari belakang hanya pasrah melihat tingkah laku bossnya itu. Seorang Sharenina bisa membuat boss nya kalang kabut seperti ini bahkan saat bersama dengan dia Max belum pernah melihat boss nya sekhawatir ini. Max yakin bahwa cinta Alex itu tulus.

***
"Aak...sa...khiitt...pah...nash...tolong" Begituhlah rintihan pilu dari Nina.

Setelah dia dipaksa minuman itu tenggorokan nya panas dan sakit bahkan dia sulit untuk bernafas. Dia tak tahu apa yang mereka campurkan di minuman itu.

Busa sudah keluar dari mulut Nina, kepala yang terasa sangat sakit, tenggorokan nya panas, semua pandangan buram, tiba-tiba saja kegelapan merenggut semua nya. Nina tak sadarkan diri..

"Apa dia sudah mati kak" Tanya Angela.

"Sebentar lagi....Mari kita hitung...satu...dua...ti--" Ucapan Luna terpotong ketika mendengar suara tembakan.

Dor....

Luna dan Angel sontak bersembunyi di balik lembari tua yang ada disana. Mereka yakini bahwa itu orang nya Alex.

Brak......!!!!!!

Alex mendobrak pintu gudang itu. Gudang yang sudah lama tak di gunakan, kumuh, gelap dan bau.

"Cepat kau cari mereka! Temukan dalam keadaan hidup atau mati dan bawa kepadaku. Cepat!!!!!" Suruh Alex kepada orang suruhan nya. Beberapa orang suruhan Alex langsung memencar.

"Kak, bagaimana ini?" Kata Angela.

"Kau tenang saja. Kau jangan keluar sebelum waktu nya oke!" Kata Luna membuat Angela sedikit tenang.

Alex langsung menuju ke lantai atas dan di bertemu dengan 2 orang penjaga bertubuh besar. Tanpa berlama-lama Alex langsung menembak mereka tepat di dada mereka.

Max melihat itu hanya kaget. Sisi gelap Alex telah muncul, Alex yang saat ini buat Alex melainkan Gerald.

Gerald, gumam Max.

"Tuan......" ucap Max.

"Diam kau Max! Aku tau apa yang aku lakukan! Hh sudah lama aku tak seperti ini. Rasa nya sangat menyenangkan!" Jawab Alex dengan nada dingin nya seakan-akan siap membunuh siapa saja, tak lupa juga seringai jahat di wajah nya.

Alex mendobrak pintu semua ruangan. Tapi dia tak melihat ada siapun di dalam. Lalu muncul lah Luna dengan senyuman di wajah nya.

"Alexander Gerraldi Abraham pemilik Abraham Corp sedang apa kau di sini Tuan Alex." Kata Luna dengan suara hormatnya.

"Dimana Sharen!" Kata Alex langsung to the point.

"Mengapa kau menanyakan gadis itu disini tuan Alex."

"Jangan memancingku untuk membunuh mu bitch!"

Alex menodongkan pistol ke arah Luna. Luna tampak sekali tak takut.

"Wow....tunggu dulu. Bagaimana kau akan tau dimana gadismu kalau kau membunuhku Tuan" Jawab Luna dengan suara santai nya.

"Brengsek!!!!! Cepat katakan atau kau akan kehilangan orang tua mu Luna" Ancam Alex dengan suara dingin nya.

My Possessive BoyfriendWo Geschichten leben. Entdecke jetzt