Part 53

51.2K 1.6K 97
                                    

Alex berada dirumah sakit. Menunggu Nina yang berada di IGD. Entah lah sudah berapa kali dia menunggu Nina seperti ini. Sudah berapa kali pula Nina masuk ke rumah sakit seperti sekarang ini.

Max masih setia menemani Tuan nya itu. Pintu itu pun akhirnya terbuka menampakkan dokter yang Alex tahu bahwa dokter tersebut yang membenarkan bahwa Zean sakit dan hidupnya tak akan lama lagi. Karena saat Alex menemani Zean dirumah sakit dokter inilah yang menangani Zean. Alex pun lalu menghampiri dokter itu dengan wajah marahnya.

"Sedang apa kau disini!?" Tanya Alex tajam.

"Uhm.. Maaf tuan Alex. Saya memeriksa pasien yang didalam." Jawab dokter tersebut dengan rasa takut namun dia bisa menutupinya.

"Gue gak perlu dokter gadungan kaya lo!!" Teriak Alex. Max yang tahu akan yang terjadi pun mencoba mengingatkan Alex.

"Tuan, alangkah lebih baik nya anda menanyakan keadaan non Nina, Tuan." Kata Alex.

"Panggilkan dokter lain!" Kata Alex. Max pun diam.

"Max!!!! Cepat!!!!" Teriak Alex. Dia masih menatap dokter gadungan itu.

"Apa salah saya Tuan Alex?" Tanya dokter itu.

"Salah lo? Salah lo adalah bohongin gue!! Bohongin Alexander!!" Teriak Alex kembali. Tidak perduli dia berada di rumah sakit.

"Tuan Alex apa maksudnya?"Kata dokter itu sudah mulai takut.

"Zean. Ingat nama pasien itu? Lo kan yang kerjasama sama dia buat nipu gue. Iya?" Tanya Alex.

"Maafkan saya Tuan. Saya khilaf, saya mengaku salah. Saya di perintah oleh non Zean Tuan. Maafkan saya." Kata dokter itu.

"Maaf? Gak segampang itu lo gue maafin orang. Lo diancem apa sama Zean?" Tanya Alex.

"Wanita itu berkata saya akan kehilangan pekerjaan saya, jika saya menolaknya Tuan. Dia juga bilang jika anda tunangan wanita itu." Jelas dokter itu.

"Oke mulai saat ini lo gak usah lagi bekerja dirumah sakit ini lagi. Dan mungkin gelar dokter lo akan hilang." Kata Alex santai.

"Tuan jangan Tuan.... Saya mohon saya memiliki istri dan anak tuan, bagaimana saya harus menafkahi mereka. Dokter adalah cita-cita saya dari kecil Tuan Alex." Dokter itu pun memohon kepada Alex.

"Aturan lo mikir kaya gitu sebelum lo bertindak." Kata Alex. Lalu melihat Max berjalan kearah nya membawa seorang dokter untuk memeriksa Nina kembali.

***

Nina kembali terbaring dirumah sakit. Kini dengan masker oksigen yang berada di wajah. Dokter mengatakan bahwa Nina membutuhkan transfusi darah. Karena darah keluar dari pergelangan Nina cukup banyak. Tubuhnya juga sangat lemas, dia mengalami depresi ringan. Ini sangat berpengaruh kepada tubuhnya.

Dokter pun menyarankan agar orang terdekat Nina menghiburnya dan tidak mengungkit kejadian yang membuat pasien kembali bersedih. Karena jika pasien terus-terusan bersedih itu akan memerintah otak nya agar pasien melakukan tindakan untuk membuat kesedihan itu hilang seperti contoh nya menyakiti dirinya sendiri.

Alex pun memerintahkan para suster untuk menghilangkan benda-benda yang kemungkinan bisa Nina gunakan untuk menyakiti dirinya. Karena Alex tak ingin kecolongan oleh Nina kembali. Alex juga menyuruh agar jendela di kamar Nina agar di tutup saja. Alex menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Nina tertidur dengan perban yang membalut tangan nya. Kemudian Alex mencium perban itu.

 Kemudian Alex mencium perban itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now