Part 52

49.5K 1.7K 111
                                    

Kayanya sih cocok sama lagu nya👆 Coba di play sambil baca ceritanya.

***

Keadaan Nina masih mengkhawatirkan dia masih menolak untuk makan atau pun minum. Dia selalu meminta keluar dari rumah sakit. Dia selalu meminta untuk bertemu dengan kedua orang tua nya. Bahkan dia menolak untuk bertemu dengan siapa-siapa. Dia selalu menyendiri di kamar rawatnya itu.

Alex kini mencoba untuk bertemu dengan Nina. Karena hari ini jenazah orang tua Nina harus di makamkan. Alex akan mencoba berbicara dengan Nina dia pun akan selalu siaga dengan reaksi yang akan di berikan oleh Nina.

Dia membuka pintu kamar Nina, disana terlihat Nina yang sedang tidur dengan wajah yang sangat pucat. Lalu Alex mendekat ke arah Nina membisikan sesuatu.

"Kamu harus kuat, kalau aku kasih kamu kabar buruk ya honey. Karena mungkin ini saat nya kamu harus tahu. Aku juga yakin kamu pasti ingin bertemu dengan mereka disaat terakhir mereka sebelum dimakamkan," Kata Alex.

Sebelumnya Alex sudah memikirkan bagaimana cara memberitahu Nina soal orang tua nya. Dia juga sempat menanyakan kepada Max dan bahkan Alex pun mendatangi sahabatnya yaitu Alvano. Alex sudah memaafkan Alvano, meskipun semua tahu bahwa yang bersalah adalah Alex tapi seorang Alex enggan untuk meminta maaf kecuali kepada gadisnya.

Kini Alex pun mulai menyuruh Max untuk mengikuti apapun yang di lakukan Zean. Alex juga menyuruh Max untuk membawa dokter yang menangani Zean pasca kecelakaan itu untuk datang bertemu dengan nya. Alex pun menyuruh Max menyelidiki Sesil dan juga Naufal. Karena hanya mereka yang lebih dekat dengan Zean dan juga mereka yang membenci gadisnya.

Nina membalikan badan nya lalu membuka matanya. Orang yang dia lihat saat ini adalah wajah Alex. Nina melihat wajah Alex dengan tatapan benci.

"Ngapain lo kesini? Butuh peran pengganti lagi? Atau lo udah tahu kalau pemeran utama lo itu jahat?" Tanya Nina datar. Alex hanya diam.

"Oh atau mungkin, lo kesini cuma kasian sama gue.?" Alex masih diam.

"Atau mungkin lo mau nyuruh gue makan? Minum obat? Nyuruh gue diperiksa lagi sama dokter?" Alex masih diam.

"Gue itu gak sakit Lex. Tapi yang lo buat gue seolah-olah gue orang sakit!" Alex masih diam.

Nina pun ingin mencabut kembali selang infus di tangan nya namun dengan cepat Alex menahannya.

"Please jangan, honey" Alex mengeluarkan suaranya.

"Aku mau kasih tahu kamu tentang orang tua kamu, honey" Kata Alex dengan suara pelan. Nina lalu melihat ke arah Alex dan melihat wajah Alex ada sedikit kesedihan di wajahnya.

"Tapi aku mohon kamu kendalikan tubuh dan pikiran kamu, honey" Lanjut Alex lalu memegang tangan Nina. Nina masih memandang wajah Alex dan pikiran buruk mulai mendatangi kepalanya.

"Pesawat yang mereka tumpangi saat akan kembali ke sini mengalami........kecelakaan dan orang tua kamu menjadi korban dari kecelakaan itu,honey. Mereka akan di makamkan hari ini, semua nya sudah siap dan menunggu kamu di rumah aku, honey"Alex mulai menjelaskan dengan suara sedih nya.

Namun tidak ada ekspresi yang Nina tunjukan. Tidak ada suara yang Nina keluarkan. Tidak ada tangis yang Nina tangiskan. Tidak ada air mata yang mengalir di pipi manisnya itu. Nina hanya diam memandang kearah Alex. Benar-benar diam.

"Kamu bisa peluk mama sama papa kapanpun sayang, karena kami ada di dalam hati kamu. Di dalam diri kamu. Karena darah mama sama papa mengalir di tubuh kamu.

Dia merasa ada mengambil jiwanya dengan paksa. Dia juga merasa ada yang mencabik-cabik tubuh nya. Dia juga merasa tubuhnya di dijatuhkan ke ladang duri-duri tajam yang siap menusuk tubuhnya. Dia merasa aliran darah di tubuhnya berhenti, otot-otot yang bekerja di dalam tubuhnya berhenti dan dia juga merasa jantungnya tidak berdetak kembali. Dia merasa tubuh nya mati.

My Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now