Part 43

35.5K 1.5K 43
                                    

Rating naiiikkk drastissss loh!!!!!🙏🙏🙏

Terimakasih buat kamu. Iya kamu yang lagi baca ini. 😍

***

Alvano membawa Alex ke kamarya. Menyuruh nya untuk tidur. Lalu dia mencoba menelepon Nina untuk memberitahukan maksud dari perkataan Alex. Alvano tidak ingin Nina pergi dari Alex. Alvano yakin Alex tidak bisa jika tanpa Nina. Dia yakin juga jika Alex sudah sangat mencintai Nina.

Alex membuka mata nya, memegang kepalanya yang sakit. Lalu melihat Alvano yang sepertinya sedang menelepon, lalu dia melihat ke arah jam dinding waktu sudah menunjukan jam 11.03 malam. Dia mulai sadar dar mabuk nya. Alex berniat menelepon Nina, dia mencari-cari ponsel nya.

"Lex, kok lo bangun sih nyet?" Kata Alvano sambil mematikan sambungan telepon nya dengan Nina.

"Ponsel gue mana nyet?" Kata Alex.

"Mau ngapain sih lo. Udah malem nih, tidur sono. Gue hari ini nginep ye" Kaya Alvano. Lalu duduk di sofa Alex.

"Nina. Gue mau nelepon dia. Terakhir gue ketemu dia pas gue nganterin dia pulang. Gue kangen, ngerti gak sih lo. Jomblo sih lo!" Cibir Alex.

"Sialan, pake bilang gue jomblo lagi! Si Nina paling juga khilaf mau sama lo. Kalau udah sadar juga dia pilih gue.Sekarang udah malem, Nina juga udah tidur." Kata Alvano. Dia tak ingin Alex menghubungi Nina sekarang. Karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan.

"Nina milih lo? Udah ngaca lo? Kucing peliharaan lo aja kabur dari lo, apa lagi cewek. Uhm iya juga sih My honey gue pasti lagi tidur cantik." Kata Alex.

Alvano hanya mengelus dada. Padahal dia merasa dirinya dan Alex hanya 11 13 mirip.

***
"Kenapa gue selalu ketemu lo di jalan. Lo ngamen ya?"

Ada sepasang sepatu tepat di hadapan nya. Nina mendongak mencari tahu siapa pemilik sepatu itu.

"Lo ngapain disini?" Tanya Nina.

"Yang ada gue nanya. Lo ngapain jongkok di pinggir jalan. Udah jam berapa ini. Udah dapet berapa ribu lo?" Jawab Iko.

"Lo pikir gue pengamen nanya udah dapet berapa. Gue tadi---aduh!!" Nina mencoba bangun dan merasa sakit di kaki nya mungkin karena dia lumayan lama berjongkok.

"Eh Nin lo kenapa?" Tanya Iko sambil menahan tubuh Nina.

"Kaki gue kesemutan."

"Lo sih pake jongkok segala. Kaya orang mau BAB, bukan mau ngamen tau gak?"

"Berisik banget sih lo. Kaki gue kesemutan nih."

"Ah masa sihh coba gue pegang." Kata Iko ingin menyentuh kaki Nina.

"Eh jangan-jangan! Duh gue gak bisa gerak nih." kata Nina.

Iko hanya tertawa melihat Nina seperti itu. Kalian tahu kan bagaimana rasanya kesemutan. Tidak bisa gerak dan tidak ingin di sentuh.

Iko menggendong Nina lalu berjalan ke arah mobil nya. Nina yang takut jatuh akhirnya menaruh tangangnya di leher Iko dan dia melihat wajah Iko.

"Lo mau bawa gue ke mana?" Tanya Nina saat mereka sudah di mobil.

"Anterin lo balik lah cantik. Gak mungkin kan lo mau jongkok lama-lama di jalan tadi. Udah ngamen lo di lanjutin aja besok." Jawab Iko.

"Gue gak ngamen!!!!! Ngerti gak sih lo?" Jawab Nina kesal, memang dia ada tampang jadi pengamen. Oke fix hari ini Nina double kesel.

Nina hanya diam menatap keluar jendela. Ingatan masih tentang ucapan Alex yang rindu terhadap Zean. Apa mungkin Zean masih di dalam hati dan pikiran Alex?

My Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now