Bab 13 - Satu-satunya

9.2K 1.4K 592
                                    

Dear, Raden. Mau sesempit apa dunia ini, kasur ini. Lo punya ruang sendiri yang paling lapang dan nyaman di sini. Di hati ini.

===============

"Jangan deket-deket gue!"

Bagai sambaran petir di siang bolong Raden Wonwoo bersikap galak pada Mingyu yang baru saja pulih. Mungkin sedang badmood lantaran puyeng ngerjain bab empat pikir Mingyu positif. Tapi ternyata kegalakan Wonwoo berlanjut hingga siang hari dan keesokan malamnya.

Mingyu tidak mencoba untuk bertanya pun mencari tahu, dia sengaja membiarkan Wonwoo bebas beberapa hari itu. Termasuk menginvasi kamar Hoshi dan Seokmin di lantai satu. Si empunya yang berhidung mancung sampai mengerjap mata beberapa kali karena tak menyangka Wonwoo akan mampir di kamarnya.

"Ini beneran Bang Wonwoo main dimari? Kirain halusinasi gue doang."

Yha, secara dua hari ini Wonwoo nebeng listrik di kamar Hoshi untuk ngerjain skripsi. Wajar dong kalau Seokmin yang sibuk narik ojol gak percaya dengan eksistensi cowok cuek satu ini.

"Ngapa? Gak boleh?"

"Ya, boleh aja. Cuma tumbenan gitu, eh ..., tapi gak apa, sekalian temenin Bang Ochi yang dewekan. Btw, gue cari nafkah dulu ya, bye bye."

Wonwoo ngangguk singkat sambil bilang hati-hati. Sementara Hoshi memilih cuek lantaran sengaja menyumpal telinganya dengan earphone. Entah nonton Boruto atau mungkin pengalihan atensi belaka. Jangan lupa, marmut Bekasi satu ini masih dalam tahap menuju ke arah strong pasca pasangan kamarnya memutuskan untuk mengakhiri masa bujang.

"Heh, Raden," sapanya agak judes. Bosen nonton anime katanya, gak menantang. "Lo ngapain sih nongkrong di kamar gue? Punya kamar juga."

"Males ah, ada Mingyu."

"Ya udeh, lo kan bisa gantian rusuhin kamar si Mingyu."

"Gak mau!" Wonwoo manyun. "Ada Mas Rowoon ..., malu!"

"Halah, ribet lo!"

Hoshi geleng-geleng kepala lihat teman masa SDnya. Tampang doang kulkas dan cuek, aslinya pengecut juga seorang Wonwoo untuk menghadapi serba-serbi dunia.

Wonwoo sendiri gak menampik kalau akhir-akhir ini dia jadi ribet. Terutama hatinya. Ada sensasi baru setiap ketemu Mingyu. Sederhananya aja deh, setiap satu ruangan dengan cowok tinggi itu pasti Wonwoo merasa terintimidasi, dadanya bergemuruh gak nyaman.

Nyebelin, kan?

Mana Wonwoo anaknya gampang ambyar. Gara-gara perasaan aneh yang tiba-tiba menyerang, dia harus dan sengaja jaga jarak dengan Mingyu. Dia gak bisa lagi berada dalam posisi yang sama, hadap-hadapan, apalagi sampe sentuh-sentuhan.

Seketika wajahnya panas. Kamar Hoshi emang kamar paling kampret karena gak bermodal buat pasang AC. Cuma mengandalkan kipas, mana ini kamar ukurannya gak gede-gede amat. Bijimana marmut sama kuda hidup nyaman dalam ruangan terbatas ini coba?

"Katanya si Seokmin anak juragan, kok kamar lo gak pasang AC sih?"

Hoshi mendengus. "Gak usah komentar ya, Raden. Lo bukan penghuni kamar ini."

"Ya abis panas banget."

"Yang nyuruh lo ke sini siape? Kalo gak enak minggat sana ke kamar lo yang maha nyaman itu."

Wonwoo kesel karena kaki Hoshi yang terlentang nendang-nendang paha kurusnya. Gara-gara ngehindar, alhasil yang kena malah meja Princess Frozen dan mengakibatkan kabel laptop butut milik Wonwoo copot.

[✔] Semester 8Where stories live. Discover now