Bab 22 - Jaeger is Back

11.8K 1.4K 969
                                    

Hidup memang penuh pilihan, tapi gue gak bisa memilih salah satu di antara kalian.

=========

"Permisi, apa benar ini Griya Gagah Sholeh Manja?"

Pagi-pagi sekali, Rowoon baru pulang jogging dari Situ Gintung disambut senyum ramah lelaki botak di depan gerbang. Tubuh tingginya yang mengkilap oleh keringat seolah minta dihalalkan, sementara senyum rupawan beserta anggukan elegan menambah derita bagi mata kaum hawa yang lemah iman.

 Tubuh tingginya yang mengkilap oleh keringat seolah minta dihalalkan, sementara senyum rupawan beserta anggukan elegan menambah derita bagi mata kaum hawa yang lemah iman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada perlu apa ya, Pak?"

"Saya cari seseorang yang ngekost di sini, namanya Askara Bayu."

Waduh, siapa tuh?

Rowoon memutar ulang memori, menyeleksi satu persatu pemilik nama Askara Bayu dari penghuni GSM, namun sayang daya ingatnya gak sampe, atau emang gak tau cuma terdiam hingga kalimat kembali datang sedetik kemudian.

"Raden Wonwoo," ucap si bapak sambil senyum. "Raden Wonwoo Askara Bayu lengkapnya. Aduh sampe belepotan saya karena namanya panjang."

"Oh, Wonwoo? Iya, dia ngekost di sini, bapak ingin bertemu?"

Bapak botak itu mengangguk. "Ada sesuatu yang mau saya bicarakan dengan Wonwoo."

"Kalo begitu masuk aja, Pak. Duduk santai dulu sambil nunggu saya ke atas buat manggil Wonwoo."

"Maaf merepotkan ya Dek....?"

"Rowoon, panggil Rowoon aja."

"Baik, Rowoon. Terima kasih sebelumnya."

Setelah si tamu tanpa nama itu duduk di sofa lantai pertama, Rowoon naik ke lantai dua untuk memanggil mantan target sasarannya. Kok jadi sedih gini ya? Tapi emang beneran kok udah mantanan, singkat cerita dia tuh gagal mendapat kesempatan karena keduluan.

Sebenarnya kata 'keduluan' kurang pas jika melihat rekam jejak Rowoon yang memutuskan untuk mengalah. Dia gak ada bakat menikung apalagi sama adik sendiri. Mending mundur secara teratur aja lah, brader! Karena disadari atau tidak sebuah kebahagiaan akan didapatkan jika dengan ikhlas melakukan penerimaan.

Toh, sekarang Wonwoo pun terlihat lebih bahagia yang mungkin aja gak akan sama kasusnya jika Rowoon adalah pacarnya. Sejak mengetahui hubungan Mingyu dan Wonwoo tercetus beberapa minggu yang lalu, Rowoon cuma bisa senyum manis. Ikut berbahagia meski hidupnya sebagai tetangga kamar harus banyak bersabar ketika disuguhi adegan pamer kemesraan.

Begitulah kawan-kawan.

Mingyu udah resmi pindah kamar. Meninggalkan Rowoon sendirian menghuni ruangan paling besar, juga meninggalkan kasur king size yang hanya ditiduri olehnya saja. Sebab pasangan baru itu memilih hidup tak berjauhan, malah makin nempel seperti tak mau dipisahkan.

Namanya juga hati manusia. Wajar jika sewaktu-waktu merasa terganggu dengan keharmonisan keduanya, tapi balik lagi ..., emang Rowoon siapa? Bukankah udah konsekuensi buat mereka yang tinggal bersama akan lebih sering melihatnya? Maka, untuk saat ini Rowoon mau realistis aja. Jika emang Raden Wonwoo gak bisa dimiliki, toh masih ada Raden yang lain.

[✔] Semester 8Where stories live. Discover now