☆Rowoon - Nancy ft. Tipul :: Anti Couple Kawe Cleub☆

5.8K 650 413
                                    

Nama kami juga sama, tapi Ananda yang Wonwoo panggil bukan saya.

=========

Sabtu siang di salah satu mall di daerah Bintaro, Rowoon duduk menopang kaki—menyesap secangkir kopi. Maksud hati mengusir bosan sembari menunggu Mamak Yuli creambath di salon, Rowoon putuskan untuk melipir di Starbuck dengan menunaikan janji bertemu seseorang.

Bukan siapa-siapa kok, hanya kawan. Mungkin jika ada sebuah kebetulan, dulu keduanya pernah terikat dalam suatu hubungan. Singkat cerita, bertemu mantan. Tapi itu hanya cerita lama, sebagaimana kisah di masa lalu, perasaan Rowoon untuk cowok manis yang sibuk menyedot caramel frapuccino itu tak lebih dari lembar kertas berdebu.

Usang dan tak patut dikenang.

Rowoon bukannya menaruh dendam, hanya saja dia memang sudah komitmen untuk melupakan sesuatu yang tak berjalan baik di masa kelam. Dengan catatan, mengambil hal positif untuk pembelajaran di masa sekarang. Dan bertemu dengan mantan tidak pernah ada dalam prinsip hidupnya, atau istilah lain adalah sebuah pantangan.

Tapi sekali lagi Rowoon tegaskan jika dia akan bersikap lebih dewasa. Anggap saja ajakan bertemu dari mantannya secara mendadak untuk mengisi waktu luang sebagai pengangguran setelah dua minggu resmi resign.

"Jadi, kamu mau pindah ke Malang? Terus kuliahmu gimana?"

Cowok super manis yang kedapatan melamun, mengedip imut mendengar Rowoon membuka suara setelah setengah jam mereka diam-diaman. Sontak wajahnya berbinar seperti lampu pijar, tak menyangka jika sang mantan yang selalu dikaguminya akan menyapa duluan.

“Ya ampun saking udah lama kita gak ngobrol aku sampe merinding sendiri denger suaranya Mas Ananda.”

Rowoon menghela napas. Berat rasanya mendengar panggilan yang selalu membuatnya berada di posisi serba salah. Pasalnya, nama Ananda adalah panggilan sayang saat dulu mereka pacaran, yang mana di masa sekarang nama itu justru menjadi panggilan sayang adik bongsornya dengan sang kekasih hati.

“Panggil Rowoon aja dek, atau Arka kan bisa. Udah berapa kali mamas bilang jangan panggil Mas Ananda, kamu ngeledek ya.”

Cowok itu terkekeh, menampilkan gigi kelinci yang menggemaskan. Rowoon refleks mengalihkan pandang, merasa tak nyaman karena saat melihat senyum sang mantan, teringat kenangan yang harusnya gak dikenang.

“Maafin Jungwoo ih, abis nama Ananda itu gemes. Cocok sama wajah gantengnya Mas Rowoon.”

Ya, ya, ya, Rowoon akui dirinya memang ganteng. Lihat saja tubuh tinggi semampai dengan kaki jenjang yang tertekuk elegan. Bahu tegapnya kekar dan lebar sehingga pas untuk dijadikan objek bersandar. Jangan lupakan suara bass yang lebih dalam dari lautan. Sosoknya seperti manifestasi pria idaman. Ananda Rowoon Arkasena seolah dibungkus dalam kata sempurna luar dalam.

Buktinya seorang Aidan Jungwoo sampe lupa mengedip tatkala melihat wajah tampan Rowoon. Lagi-lagi tersenyum bahagia, seperti kembali pada saat dia yang pertama jatuh cinta.

“Dek?” Rowoon menjentikan jari di depan wajah Jungwoo. “Malah melamun.”

“Aduh maaf mas, abis aku keinget masa dulu pas kita masih pacaran. Mas Rowoon pangling banget sekarang—ehm,” Jungwoo menelan ludah melihat wajah Rowoon yang semakin datar. “Iya, aku sekeluarga mau pindah ke Malang dan mungkin akan stay lama di sana. Soal kuliah, aku mau ngulang dan ikut lagi pendaftaran tahun depan.”

Eman-eman dek. Kenapa gak lanjut kuliah di sini?”

Jungwoo tersenyum. “Nggak ah, nanti kalo di sini bakal sering ketemu Mas Rowoon. Hehe, bercanda ih, mukanya gak usah asem begitu. Takut amat mau balikan—eh sebentar ... mamas udah punya pacar ya?”

[✔] Semester 8Where stories live. Discover now