Some chapter is mature!
"Aku tidak ingin berjanji padamu, tapi aku akan berusaha membuktikan bahwa setelah ini hanya ada kebahagian bagi keluarga kecil kita"-- Oh Sehun
Jiyeon tersenyum memeluk pria yang berstatus sebagai suaminya itu.
"Aku percaya...
Jiyeon hampir gila rasanya saat menatap isi kopernya yang penuh dengan barang tak berguna dan kurang bahan. Harusnya dia tak mempercayakan isi kopernya pada dua wanita itu, Krystal dan Irene. Semuanya hanya berisi Lingerie dan mini dress sexy, hanya ada dua pasang baju yang menurutnya normal.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Apa yang harus aku lakukan dengan ini semua?" erangnya frustasi.
Jiyeon menghela nafasnya lelah, dilihat nya kembali pintu dengan kaca buram yang masih tertutup. Sehun masih berada didalam sana untuk membersihkan diri, Mereka baru sampai di Roma setelah menempuh 13 jam perjalanan Seoul-Paris
"Kau tidak mandi?"
Jiyeon hampir saja melemparkan bra yang ia pegang ke wajah Sehun, pria itu hanya berbalut handuk putih dan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang atletis, membuat Jiyeon terkejut dan malu secara bersamaan.
"Ma.maaf bathrobe nya basah karena aku tak hati-hati"
"Ah nee, aku sudah menyiapkan pakaianmu, dan aku akan mandi sekarang"
Jiyeon buru-buru bangkit dan meninggalkan Sehun setelah menutup kembali kopernya yang tak berguna. Sehun menatap heran kearah istrinya.
"Apa tubuhku sangat jelek?" lirihnya sembari mengusap rambutnya yang masih basah.
