32. All for my Wife

1.3K 117 32
                                    

Dari pertama kali aku melihatmu hingga saat ini
Hanya kau yang ada di dalam hatikuThankyou my wifee

-

-

-

-

-

-

-

-

Vote and Coment Juseyooo!!!!!!!

---------

Sehun membuka matanya, mengerjap lucu karena sinar matahari yang terbias langsung dari gorden yang telah terbuka. Tangannya menelisik kasur di sebelahnya, istrinya sudah tidak ada di sana.

Mata tajam itu kembali tertutup, tersenyum kala ingatannya terfokus pada betapa hebatnya percintaan mereka berdua semalam.

Sehun beranjak dari sana, tergugah dengan bau harum dari arah dapur, bisa ia pastikan jika Jiyeon-nya saat ini tengah memasak untuk mereka.


"Masak apa heum?"

Jiyeon terjengit kaget kala Sehun berhasil menumpukan wajahnya pada bahu wanita cantik itu. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh Jiyeon yang menenangkan.

"Oppa sudah bangun?" kata Jiyeon mengabaikan pertanyaan Sehun, wanita itu terlihat sibuk dengan spatulanya. 

Sehun mengangguk sebagai balasan, matanya terpejam nyaman sambil terus memeluk Jiyeon dari belakang, sepertinya back hug di saat seperti ini adalah yang terbaik bagi Sehun.

Jiyeon mematikan kompor begitu selesai menyicipi masakannya yang ia rasa cukup pas,wanita itu memasak samgyetang untuk hari ini.

Jiyeon melepas apronnya, berbalik menghadap Sehun yang masih memasang tampang malasnya.

"Oppa tidak ingin mandi?" tanya Jiyeon mengusap sayang kedua pipi suaminya. "Apakah harus?"lirih Sehun malas, Jiyeon terkekeh pelan, "Tidak juga, tapi jangan dekat-dekat denganku jika begitu"guraunya lalu beranjak dari hadapan Sehun

"Sayangggg" rengek Sehun lagi

"Jangan dekat, Oppa bau aku tidak suka, lagipula apa Oppa tidak ke kantor hari ini?"

Sehun mencebik kesal, entah kenapa rasanya ia sangat malas untuk beraktivitas hari ini

"Arraseo, aku akan mandi tapi ada satu yang kurang" kata Sehun lagi, alis Jiyeon terangkat heran, "aku belum mendapatkan morning kiss ku" lanjutnya menyengir tanpa dosa

Jiyeon sontak menggelengkan kepala dan menutup mulutnya, "Aniya Oppa bau, aku tidak mau" tolaknya.

"Sayang ayolah, kau kan mencintaiku, harusnya kau menerima ku apa adanya, walau bau sekalipun" ujar Sehun, Jiyeon tetap menggeleng, "Untuk kali ini tidak, aku mencintai Oh Sehun yang bersih dan wangi" telak Jiyeon.

Sehun berdecak kesal, laki-laki itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun

"Eoh, ada apa dengannya? apa dia marah?" lirih Jiyeon heran.




My Beloved Husband (Completed)Where stories live. Discover now