Life Couldnt get better
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Enjoyyy and Vote Juseyoooo!!!!!!!!!
-OoO-
Sehun meletakkan tubuh mungil Naeun di atas kasur, diikuti dengan Jiyeon yang melepas kedua sepatu gadis kecil itu. Sore tadi Suho dan Irene benar-benar menitipkan buah hati mereka pada Sehun dan Jiyeon.
"Aku akan menyiapkan air hangat dulu"
Jiyeon bangkit setelah selesai mengganti pakaian Naeun dengan piama biru gadis kecil itu, Sehun mengangguk pelan, membiarkan istrinya melakukan tugasnya, sungguh ia ingin segera berendam sekarang. Seharian ini tubuhnya benar-benar lelah, pekerjaan yang menumpuk ditambah harus menjaga Naeun membuat Sehun segera ingin terlelap.
Jiyeon kembali beberapa saat kemudian, melepas jas yang masih tersampir pada tubuh kekar suaminya, Sehun menatap wanita cantik di hadapannya, ia benar-benar beruntung memiliki istri seperti Jiyeon. Beban yang seharian ini ia pikul sirna begitu saja.
"Gomawo"
"Heumm, mandilah, Oppa ingin ku buatkan teh hangat?"
"Cokelat panas sepertinya lebh menarik"
"Arasseo"
Cups
Satu kecupan mendarat pada bibir Jiyeon, itu adalah ulah Sehun, merasa gemas dengan tingkah istri nya yang menurutnya sangat menggemaskan setiap saat. Jiyeon memukul pelan dada Sehun, spechless.
"Mandilah"
"Arraseo"
Jiyeon bersenandung kecil sambil menyiapkan dua gelas cokelat panas untuknya dan juga Sehun, tangan mungil itu dengan lincah mengaduk cokelat panas kesukaannya dengan asap yang masih mengepul di atasnya.
"Haruskah ku buat cemilan juga?"
YOU ARE READING
My Beloved Husband (Completed)
FanfictionSome chapter is mature! "Aku tidak ingin berjanji padamu, tapi aku akan berusaha membuktikan bahwa setelah ini hanya ada kebahagian bagi keluarga kecil kita"-- Oh Sehun Jiyeon tersenyum memeluk pria yang berstatus sebagai suaminya itu. "Aku percaya...