RA-AYA'10

73K 6.5K 770
                                    

IG : audryaprillia04
🎀

Rafa melepaskan tangannya yang saling bertautan menyandarkan tubuhnya seraya menatap makanan yang sama sekali tidak disentuh oleh Aya.

"Gak mau dimakan?"

Aya menggeleng.

"Bener gak mau makan?"

"Aku gak bakal makan kalo kak Rafa gak mau cerita!"

"Ya udah," Rafa beranjak sambil membawa piring makan Aya.

Aya meremas tangannya melihat Rafa pergi.

"Tapi aku laper!" Aya menghentakkan kaki kecil seraya menatap punggung Rafa.

Rafa berbalik menatapnya tanpa menghampirinya.

"Katanya gak mau makan,"

"Iiissh!" Aya mengalihkan matanya dari Rafa menatap lurus ke arah lilin yang ada di tengah-tengah meja makan.

"Makanya gak usah sok jual mahal lo," Rafa kembali duduk di sebelah Aya menyendokkan makanan dan memasukannya ke dalam mulut Aya.

"Lo di panggil Papi,"

Aya menoleh ke asal suara dan mendapati Sean tengah berdiri di dekat mereka. Aya memperhatikan Sean yang sedang menatap Rafa kemudian mengalihkan tatapannya pada Rafa saat Sean menatapnya.

"Kak Rafa di panggil," Aya mengulang ucapan Sean karena Rafa terlihat begitu acuh.

Rafa menoleh dan menatap lama Sean.

"Gak ada gunanya gue bohong," kata Sean seolah Rafa tidak percaya dengan ucapannya.

"Gue balik harus udah abis," Rafa mendekatkan piring makan pada Aya kemudian melenggang pergi dari ruang makan.

Mata Aya tertuju pada piring makanannya dengan kedua tangan yang saling bertautan. Aya menoleh ke belakang untuk melihat Sean dan ternyata Sean ikut pergi.

Aya pun pergi mengejar Sean.

"Kak Sean!" Panggil Aya langsung membuat Sean berhenti dan berbalik.

"Kak Sean kok ada di rumah kak Rafa?" Tanya Aya setelah berdiri di depan Sean.

"Karena ini juga rumah gue,"

Aya merasakan sakit di dada hanya karena Sean tidak lagi menyebut dirinya dengan kata aku.

"Seberapa banyak pertanyaan yang ada di kepala lo sekarang?"

Mata Aya memanas melihat Sean yang berubah menjadi sangat dingin padanya, Sean yang ia kenal adalah orang yang baik, ramah dan lembut.

Aya melirik ke sekelilingnya dimana ada beberapa pekerja rumah yang berlalu lalang walaupun tidak di dekat mereka.

"Bukannya kak Rafa anak tunggal?"

"Gue sodara tiri dia,"

Aya memutuskan kontak matanya dengan Sean seraya memikirkan pertanyaan apa yang ingin ia lontarkan, saat bersama Rafa sangat banyak pertanyaan yang ada di kepalanya namun tiba-tiba saja hilang ketika berhadapan dengan Sean.

"Yang tadi itu Mami nya kak Sean, ya?"

Sean mengangguk dengan ekspresi datar.

"Oh, ya udah aku cuma mau nanya itu aja. Maaf ya kalo aku ganggu kak Sean, aku permisi." Aya pamit pergi untuk kembali ke ruang makan segera menyelesaikan makannya sebelum Rafa kembali.

🎀

Aya memperhatikan Rafa yang sedang menggembungkan pipi karena adanya minuman di dalam mulut dan belum Rafa telan.

RA-AYA [COMPLETED]Where stories live. Discover now