RA-AYA'20

61.5K 6K 587
                                    

"Woi!"

Aya menoleh mendapati Nia yang baru saja membuka pintu kamarnya.

"Keluar, Fazra dateng tuh sama calon istrinya."

Aya langsung buru-buru beranjak dari duduknya dan berlari keluar kamar.

"Mami, Mami!" Panggil Aya berlari ke arah Reya yang hendak pergi ke dapur.

"Aya kenapa baru keluar kamar? Calon istri bang Fazra dateng itu, gak baik diem di kamar. Samperin sana,"

"Cantik ya calon istri bang Fazra?"

"Cantik, ada tapinya..."

"Apa?"

Reya tersenyum, "anak kecil gak boleh tau."

"Ih Mami kok gitu," Aya memperhatikan Reya yang kembali berjalan lalu gadis itu pergi menuju ke ruang tamu.

Di ruang tamu sudah ada Nevan, Nia, Fazra dan seorang perempuan yang tidak ia kenali.

"Ini adik aku yang paling kecil, namanya Aya." Fazra memperkenalkan Aya pada calon istrinya.

Aya yang sudah duduk di sebelah Nia tersenyum ramah pada perempuan yang ada di depannya. Perlahan senyum Aya menghilang karena matanya mulai sibuk memperhatikan wajah calon istri Fazra.

Wajahnya terlihat pucat, tubuhnya terlihat kurus, dan bagian kantung matanya yang hitam membuat Aya mulai berpikir yang tidak-tidak.

"Halo, nama aku Aya. Nama kakak siapa?" Aya mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

Aya menatap tangan yang terasa dingin berada dalam genggamannya.

Aya menjabat hangat tangan perempuan itu lalu melirik Nia yang tidak henti-hentinya memperhatikan calon istri abangnya.

🎀

Pukul 23.00

Nia memutuskan untuk tidur di kamar Aya, menjelang tengah malam Nia dan Aya belum juga tidur karena mereka masih sibuk bercerita mengenai Fazra dan juga Amanda.

"Calon istri bang Fazra kayak aneh gitu ya," Aya menoleh sekilas pada Nia sebelum kembali menatap langit-langit kamarnya.

"Gue setuju-setuju aja sih,"

"Daripada sama si Bianca, gak tau bersyukur." Lanjut Nia.

"Gak boleh ngomong gitu lho kak Nia,"

"Bodo sih, emang kenyataannya kan?"

Aya menghela napas seraya menarik selimutnya. Sambil memperhatikan langit-langit kamar Aya teringat bagaimana cara bicara dan perlakuan Fazra kepada calon istrinya tadi.

Fazra bersikap manis serta berbicara dengan begitu lembut, berbeda dengan calon istrinya yang lebih banyak diam dan acuh.

"Kapan bang Fazra nikah?"

"Bentar lagi katanya, nunggu orang tua calon istrinya pulang dari luar negeri. Abis itu lamaran gak lama nikah deh,"

"Apa bang Fazra bakal bahagia?" Aya menatap Nia yang tengah menatap langit-langit kamarnya.

Cukup lama Nia diam sampai akhirnya bersuara.

"Mungkin untuk sekarang enggak, lama-kelamaan pasti."

🎀

"Si Memei sombong bener," Nia memperhatikan Memei yang baru saja melewatinya.

Aya ikut memperhatikan Memei kemudian menatap Nia.

RA-AYA [COMPLETED]Where stories live. Discover now