RA-AYA'38

68.5K 6.3K 444
                                    

Sambil menatap ponselnya Rafa mengetuk pintu rumah Aya, merasa ada yang aneh pandangannya pun beralih pada pintu tersebut.

Nevan menatap ke atas melihat dimana tangan Rafa berada tepat di keningnya.

Dengan gerakan cepat Rafa menjauhkan tangannya dan menutup bagian mulutnya dengan jemari seolah terkejut padahal ia ingin sekali tertawa.

Nevan menatap Rafa dengan datar sedangkan yang ditatap tidak menunjukkan ekspresi bersalahnya sedikitpun.

Plak!

"Di situ ada bel!" Seru Nevan setelah memukul kening Rafa sambil menunjuk bel rumahnya.

Karena sudah terlanjur geli Rafa tertawa cukup keras walaupun habis mendapatkan pukulan dari Nevan. Rafa tertawa dengan kepala yang mendongak seraya memegang keningnya.

"Gila kamu ya,"

"Iya saya gila karena om," balas Rafa disela-sela tawanya.

Nevan melipat kedua tangannya menatap Rafa tanpa ekspresi.

"Calon ibu dari anak-anak saya mana, om?" Mata Rafa tertuju ke bagian dalam rumah mencari-cari Aya.

"Cuci mobil saya,"

Rafa langsung menatap Nevan, "hah?"

"Kalo mau ketemu sama Aya cuci dulu mobil saya,"

"Masa bos di suruh cuci mobil!" Ucap Rafa sambil membenarkan jaket nya.

"Oh ya udah,"

"EH IYA OM IYA!" Seru Rafa menahan pintu yang hendak ditutup oleh Nevan.

🎀

Dengan kedua tangan yang berada di pinggang Rafa memperhatikan mobil Nevan yang terlihat tidak kotor namun mengapa dirinya diminta untuk mencuci mobil tersebut?

"Lama-lamain aja ngeliatin mobil saya, makin lama juga kamu ketemu sama Aya."

Rafa menoleh ke arah Nevan yang sedang duduk di kursi sambil ditemani jus jeruk di dalam garasi sedangkan dirinya tengah berada di bawah teriknya matahari.

"Untung calon camer, om." Rafa membuka jaketnya berjalan ke arah meja dan menaruhnya di dekat jus jeruk Nevan.

"Yaah om jangan!" Rafa mengambil balik jaketnya karena dengan entengnya Nevan memindahkan gelas jus yang basah karena adanya es batu ke atas jaketnya untuk dijadikan alas.

Wajah Rafa berubah cemberut, "mahal nih, Gucci." Kata Rafa sambil mengelus-elus bagian jaketnya yang basah.

"Cepetan cuci mobil saya,"

Rafa pun menaruh jaketnya di atas kap mobil Nevan yang lain dan kembali berdiri di dekat mobil yang akan ia cuci.

"Akhh panas, panas!" Rafa mencak-mencak karena kaki telanjangnya bersentuhan langsung dengan paving block yang terasa begitu panas, Rafa langsung mengambil selang air untuk membasahi kaki nya yang kepanasan.

"Om jangan rekam saya ya, awas aja kalo om ngerekam terus video saya lagi nyuci mobil kesebar sampe ke kantor saya." Kata Rafa sudah mencuci mobil Nevan.

"Saya gak ada niat kayak gitu,"

Rafa tersenyum, "bagus."

"Tapi karena kamu ngomong kayak gitu saya jadi niat,"

Rafa berhenti melakukan kegiatannya menatap Nevan tanpa ekspresi.

RA-AYA [COMPLETED]Where stories live. Discover now