RA-AYA'47

66K 5.9K 302
                                    

Chapter edisi bulan puasa🌙

🎀

Nevan masuk ke dalam rumah sambil melonggarkan dasinya dan berjalan ke arah Reya dan Aya yang sedang duduk bersama di ruang keluarga.

"Bukannya ngucapin salam," ucap Reya ketika Nevan sudah duduk di sebelahnya.

"Assalamualaikum cantik,"

Aya tertawa mendengar ucapan sekaligus ekspresi manis Nevan pada Reya.

"Pasti lagi ada mau nya,"

Nevan tersenyum sambil mencolek-colek pinggang Reya.

"Aku lagi dapet,"

Senyum Nevan menghilang seketika.

"Gak papa, paling cuma seminggu." Tak lama Nevan kembali tersenyum.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam," balas Reya dan Aya dengan kompak sedangkan Nevan diam sambil memperhatikan Rafa sambil kedua tangannya berada di atas sandaran sofa.

"Ya ampun bapak Nevan kenapa tidak tarawih?"

"Gak kamu liat saya baru pulang kerja?"

"Gak tuh," balas Rafa sembari membenarkan sarung yang ia kalung kan di lehernya.

"Rafa juga seharusnya pulang kerja jam sembilan tapi karena lebih mentingin pahala ya udah Rafa tinggalin deh semua kerjaannya, gak jadi alesan tuh."

Nevan membuang muka malas dengan Rafa.

"Keliatan makin ganteng yang abis sholat,"

Rafa tersenyum lebar mendengar ucapan Aya.

"Iya dong," Rafa masih tersenyum lebar sambil mengelus-elus perut Aya yang terlihat sudah mulai menonjol.

"Inget besok puasa banyak-banyakin sabar, gak boleh marah-marah, tahan emosi." Ucap Reya pada Nevan.

"Hmm," Nevan mengangguk seraya menghidupkan televisi.

🎀

Dengan kondisi yang masih mengantuk Aya mengecek jam dinding kemudian menoleh ke arah Rafa yang masih terlelap dengan telapak tangannya berada di atas perut Aya.

Aya menyingkirkan secara perlahan tangan Rafa kemudian mengambil ikat rambut nya.

"Sayang bangun sahur," Aya menepuk-nepuk pelan pipi Rafa.

"Hei, ntar keburu Papi dateng sambil bawa gayung lho."

Rafa mulai bergerak seraya menggeliat.

"Kok malah senyum-senyum cepetan bangun," ucap Aya bingung sendiri mengapa ketika membuka mata Rafa malah tersenyum.

"Akhirnya sahur ada yang bangunin,"

Aya ikut tersenyum, "udah cepet bangun. Cuci muka biar kita turun ke bawah."

Rafa langsung menyingkap selimut mengambil baju nya yang berada di sofa dan memakainya.

Ketika menuruni tangga Rafa dan Aya bertemu dengan Nevan yang hendak menaiki tangga.

"Kenapa lama banget turun nya? Pasti gara-gara si kunyuk ini," Nevan menunjuk Rafa.

RA-AYA [COMPLETED]Where stories live. Discover now