RA-AYA'21

56.9K 5.5K 606
                                    

"Kak Rafa!" Aya berlari mengejar Rafa, berlari secepat mungkin tidak akan membiarkan Rafa pergi meninggalkannya.

"Kak Rafa ngomong apa sih? Gak Rafa bohong kan?" Aya sudah berdiri di depan Rafa dengan napas uang tersenggal-senggal menatap Rafa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gue udah tau lo cuma mainin gue tapi gue pura-pura gak tau,"

Bibir Aya bergetar, ingin berbicara namun tidak sanggup.

"Mungkin lo mikir alasan gue putusin lo karena permainan konyol lo sama temen lo itu? Salah," Rafa tersenyum tipis.

"Sebelumnya gue juga mau minta maaf, gue putusin lo karena gue punya perempuan lain."

Setelah itu Rafa pergi dengan Aya yang kembali syok.

Akibat rasa syok yang masih di alami, Aya terdiam di tempat belum bereaksi sedikitpun.

Saat sudah sadar bahwa ia sendirian tidak ada lagi Rafa barulah Aya menangis berlutut dengan kepala yang tertunduk.

Aya menangis menjelang matahari mulai terbenam, Aya tidak menyangka jika Rafa seperti itu. Memiliki perempuan lain? Apa benar? Jadi selama ini Rafa bermain dengan perempuan lain dibelakangnya?

Lalu siapa perempuan itu?

Cukup lama Aya berlutut seraya menangis sampai akhirnya ada sepasang sepatu berwarna putih berada di depannya, kepala Aya pun terangkat.

Aya kembali menangis hebat seraya mengulurkan kedua tangannya dan memeluk erat orang yang ada di depannya.

Aya mengeratkan lingkaran tangannya saat merasakan usapan lembut pada punggungnya.

"Memei," panggil Aya dengan tersedu-sedu, baju Memei pun sudah sangat basah.

Tanpa Aya ketahui air mata Memei ikut menetes dengan tangan yang masih terus mengusap punggung Aya.

🎀

"Jujur lo, jujur! Lo apain Aya, hah? Dari kecil emang dasar lo ya bakatnya cuma bisa bikin Aya nangis!"

Memei hanya diam memperhatikan Nia yang sedang marah-marah dengan jas dokter yang masih ia kenakan.

Saat ini mereka sedang berada di rumah Memei sendiri, di kamar Memei lebih tepatnya.

Memei membawa Nia keluar dari kamar seraya melirik Aya yang sedang terlelap.

"Apaan lo narik-narik gue, hah? Makin kesel gue sama lo, Mei. Sumpah." Terlihat jelas raut wajah kecewa Nia.

"Aya diputusin,"

Nia yang semula memperhatikan entah kemana langsung menatap Memei.

"Diputusin?"

Memei mengangguk.

Nia menghela napas seraya berkacak pinggang, raut wajah kecewa Nia berubah menjadi sangar.

Nia yang hendak berbicara tidak jadi dan malah pergi entah kemana.

Memei masih memperhatikan Nia yang mulai pergi menjauh kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk melihat Aya.

🎀

"Kak Ni...Nia!" Aya menarik-narik ujung baju Nia dimana Nia sedang frustasi.

Aya sudah kembali ke rumah dan sekarang berada di kamarnya, Nia membawa Aya pulang saat kedua orang tua mereka tidak ada di rumah. Aya sudah berpesan pada Nia untuk tidak memberitahu siapapun terutama Nevan dan Nia harus pandai-pandai bersandiwara jika Nevan mulai menaruh curiga.

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang