RA-AYA'49

67.6K 5.6K 546
                                    

"Aduh sayang kamu beneran gendut, berat."

Aya semakin menangis seraya menggoyangkan kaki nya yang menggantung karena saat ini ia sedang di gendong oleh Rafa menuruni tangga.

"Pi! Mi! Perut Aya sakit katanya!"

"HAH?!" Nevan yang hendak minum langsung meletakkan gelas nya dan berlari ke arah Rafa dan Aya.

"Aya mau lahiran apa gimana ini?" Nevan berubah heboh sambil memperhatikan perut dan kaki Aya.

"Mami, Mami! Aya mau lahiran Mi!" Seru Nevan memanggil Reya yang berada di dapur.

Tak lama Reya langsung seraya berlari.

"Ya udah ayo ke rumah sakit sekarang!"

"Kamu duduk dulu ya sayang di sini ya," Rafa mendudukkan Aya di sofa untuk mengambil sendalnya.

"Heh! Itu sendal saya!"

Rafa berdecak mengambil sendal yang Nevan maksud untuk melihat lebih detail lagi, pasalnya sendal mereka sama, kembar.

Dibelikan oleh Aya.

"Ini sendal saya!" Nevan merebut sendalnya sambil memukul tangan Rafa.

"Itu sendal Rafa yang ini sendal Papi," Rafa menunjuk-nunjuk sendal yang ada di sudut rumah.

"Ini sendal saya, punya saya!"

"Itu udah Rafa tandai, liat ada huruf R nya di ujung sendalnya.

"Pu..."

"CEPETAN GAK USAH DEBAT DI SANA!!!"

Rafa langsung lari saat mendengar teriakan Aya, Nevan yang sedang memegang sendal membuang secara asal sendalnya.

"Papi siapin mobil!" Rafa berbalik menatap Nevan yang berada di belakangnya.

"Oh iya." Nevan pergi ke garasi untuk segera menyiapkan mobil.

🎀

Dua orang dokter masuk ke dalam ruangan dimana Aya berada, dimana Aya sedang menahan rasa sakit pada perutnya.

"Bukannya jadwal praktek kakak siang?" Tanya Reya ketika melihat Nia datang sambil memakai jas putihnya.

Nia menatap dokter kandungan Aya meminta dokter tersebut untuk menjelaskannya.

"Hari ini bukan hanya saya yang bertugas sebagai dokter kandungan tapi juga dokter Nia akan ikut berperan untuk membantu ibu Chasya, dokter Nia yang akan melakukan operasi."

Rafa, Nevan dan Reya menatap Nia dengan ekspresi yang diselimuti rasa terkejut.

"Awas ya kalo istri sama anak gue sampe kenapa-napa, lo kak yang tangguh jawab."

Nia menghiraukan ucapan Rafa karena saat ini ia sedang gugup.

"Ruang operasi nya sudah siap dok," lapor seorang suster.

"Baik, sudah bisa dibawa sekarang."

Dua orang suster yang langsung membawa Aya keluar dari ruangan menuju ke ruang operasi dan diikuti oleh Rafa.

"Kakak, hati-hati ya."

Nia menatap Reya, "gak mungkin Mi Aya sampe kenapa-napa. Mami tenang aja,"

"Kakak juga bantu doa,"

Nia mengangguk seraya tersenyum mendengar ucapan Nevan.

RA-AYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang