RA-AYA'50

73.9K 5.8K 396
                                    

"Yeeeey, kita pulang." Aya membawa masuk anaknya ke dalam kamar meletakkannya di tempat tidur lalu memanggil Rafa.

"Diliatin dulu anaknya aku mau pipis,"

"Siap!" Rafa langsung naik ke tempat tidur dan berbaring di sebelah anaknya sambil menciumi dan mengurung tubuh bayi tersebut.

Rafa menjauhkan wajah saat anaknya menangis membuat Aya langsung keluar dari kamar mandi.

"Kamu apain?"

Rafa menggeleng, "gak aku apa-apain tadi cuma di cium doang."

Aya menatap tidak percaya Rafa yang tengah duduk sambil memperhatikan anak mereka yang masih menangis.

Aya duduk di depan si kecil yang sedang menggeliat tidak tenang dalam kain yang melilit di tubuhnya.

"Kenapa nangis anak kalian?" Reya yang kebetulan lewat di depan kamar Rafa dan Aya mampir untuk masuk saat mendengar suara tangisan bayi.

"Gak tau tiba-tiba nangis," kata Rafa.

Reya memperhatikan bayi tersebut yang masih menangis walaupun sudah ditenangkan oleh ibunya.

"Buka aja kain nya kayaknya dia risih," ujar Reya.

Dan saat kain tersebut sudah dibuka barulah bayi itu diam.

"Tuh kan dia diem, berarti beneran risih tadi. Mami keluar ya kalo ada apa-apa panggil Mami,"

Rafa dan Aya kompak mengangguk.

"Udah malem harus pake selimut biar gak kedinginan," Rafa menyelimuti tubuh anaknya dengan selimut bayi.

"Ooeekk!"

Aya menjauhkan selimut tersebut dan anaknya kembali tenang.

"Gak boleh nakal masih bayi, kalo mau nakal nanti pas udah gede." Rafa kembali menyelimuti tubuh anaknya dan si anak pun kembali menangis.

"Oke-oke, kita buang." Rafa mencampakkan selimut anaknya ke lantai.

🎀

"Mau begadang?" Tanya Rafa menatap mata anaknya yang terbuka di pukul 02.00 dini hari.

"Besok-besok aja kita begadang bareng sekarang Papi ngantuk banget," Rafa membuka tutup kedua mata nya untuk menghilangkan rasa kantuk.

Saat ini Rafa sedang berdiri di ruang keluarga sambil menggendong anaknya yang baru saja menangis. Sudah 15 menit lamanya Rafa berdiri karena ketika ia duduk anaknya akan kembali menangis.

"Yakin mau punya lima anak?"

Rafa menoleh mendapati Nevan berdiri di belakangnya.

"Udah sini," Nevan mengambil alih si kecil.

"Biar sama saya kamu balik ke kamar,"

Rafa merenggangkan otot-ototnya dan menggerakkan badannya ke kanan serta kiri.

"Jangan di jual ya," ucap Rafa sambil berlalu dari hadapan Nevan.

Nevan membawa anak Rafa dan Aya ke kamarnya, saat berada di kamar dan meletakkan bayi itu di tempat tidur Reya terbangun.

"Lho kenapa di sini?"

"Pengen aja flashback pas pertama kali kita punya bayi."

"Kamu tidur serakah gimana..."

"Sssttt, nanti dia bangun." Nevan menaruh telunjuknya di bibir Reya kemudian mengurung tubuh mungil tersebut dengan tangannya.

RA-AYA [COMPLETED]Where stories live. Discover now