RA-AYA'12

69.5K 6.5K 550
                                    

Aya merasakan perubahan pada sikap Sean sejak kehadiran dirinya di rumah laki-laki itu, Sean bersikap begitu dingin dan sangat irit bicara padanya. Karena sikap Sean yang seperti itulah membuat Aya merasa tidak tenang ketika berpapasan, bertemu atau seperti sekarang berkumpul di ruang OSIS. Biasanya Sean tidak pernah absen untuk mengajaknya berbicara tapi sekarang sudah tidak, Aya tidak tahu dirinya punya salah apa sampai Sean berubah dan mendiaminya.

"Kak Sean,"

Sean menatap sejenak Aya yang sedang berdiri sambil memperhatikannya tangannya yang sedang menyusun kertas-kertas OSIS.

"Kayaknya kak Sean lagi marah sama aku, bener?" Tanya Aya dengan hati-hati dan pelan.

Sean menggeleng, "enggak."

"Tapi kenapa kak Sean keliatan cuek banget ke aku?"

Sean menatap Aya, "ngapain harus care sama orang yang udah punya pacar."

Aya mengalihkan matanya dari Sean kembali menatap tumpukan kertas yang sudah tersusun rapi di atas meja.

"Waktu itu kak Sean gak kayak gini walaupun aku udah punya pacar,"

"Iya sekarang baru sadar," balas Sean seraya berjalan ke arah pintu untuk keluar.

"Aku minta maaf kalo aku ada salah," Aya menghadang Sean yang hendak membuka pintu.

"Ya udah gak usah di bahas, awas dong mau keluar."

Aya menggeleng merapatkan tubuh bagian belakangnya pada pintu.

"Aku minta maaf,"

"Emang ada salah apa sih sampe minta maaf?"

"Ya kenapa kak Sean cuek banget ke aku?"

Sean melihat ke arah pintu bukan pada Aya.

"Maaf kalo aku ada salah, aku gak tenang tau kalo orang yang aku kenal orang yang deket sama aku diemin aku kayak gini."

Sean beralih menatap Aya.

"Mau gue maafin?"

Aya langsung mengangguk.

"Ntar malem keluar, kita jalan. Gimana?"

🎀

Senyum Aya tersenyum pada Memei yang datang ke parkiran untuk mengambil mobil, tak lama senyum Aya menghilang karena Memei tidak membalas senyumannya, melihatnya saja tidak.

Mata Aya tidak lepas pada mobil berwarna merah yang merupakan mobil milik Memei, Aya terus menatap kepergian Memei sampai matanya beralih pada Rafa yang tengah berjalan ke arahnya.

"Ngeliatin siapa?" Tanya Rafa karena ia sempat mendapati Aya yang sedang memperhatikan sesuatu.

"Temen aku,"

"Oh," Rafa mengangguk kecil seraya mengeluarkan kunci mobilnya dari kantong celana.

"Lo mau langsung pulang?"

"Emang kenapa?"

Aya masuk ke dalam mobil Rafa ketika melihat Rafa hendak masuk terlebih dahulu.

RA-AYA [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora