ㅡ Roseanna ; Jaefri ; Jekalidian ㅡ
"Umur lo ga panjang lagi"
"J-jaef, seseorang sedang mencoba membunuh Gue"
"Penyerangan tak kasat mata"
THEIR TRIANGLE COMPLICATED LOVE
Jadi siapa yang akan bertahan hidup untuk mencapai kebahagiaan di ending nya...
Jangan lupa vote and comment untuk penyemangat Authornya updateㅡ♡ . . . . . . . . .
Rose Side
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Malam itu para Bochil ini beneran bantuin gue packing barang-barang dagangan olshop, kita duduk secara melingkar dan barang-barang itu gue tumpuk jadi satu ditengah.
Entah kenapa tiba-tiba Haikal menceletuk. "Gue jadi kangen pramuka" ucap Haikal yang melongo ngelihatin barang-barang didepannya.
Mungkin dibayangannya adalah api unggun, tapi emang sebanyak itu.
Gue tertawa, memang nyatanya gaada yang bisa lupain masa masa awal masuk SMA, dimana ikut kegiatan pramuka itu masih sebuah kewajiban bagi murid-muridnya.
"Udah mau lulus mah terima nasib sebentar lagi SBMPTN kal, ada yang keterima snmptn engga?" tanya gue sembari memberikan plastik hitam, code bar dan selotip kepada mereka.
"Ada kak, Jeno tuh sama Raihan" jawab Chairil dengan santainya.
Gue ketawa aja denger nada bicara Chairil yang terkesan mengejek Jaemin sama Haikal, walaupun dia sendiri juga aslinya gadapet.
Iseng-iseng gue ngelirik Jeno yang tersenyum kearah Haikal yang ngelawak, eyes smilenya manis banget. Jaefri bakal gitu juga gak sih? Hadeh gue pusing sediri bayangin gimana wajah Jaefri tadi Sore.
"Ehm, Jeno" panggil gue ragu-ragu.
Dia yang merasa terpanggil mendongakkan kepalanya menatap gue tanpa senyuman yang luntur dari bibirnya.
"Iya kak?" sahutnya.
"Kamu adeknya Jaefri ya?" tanya gue.
Jaemin ikut menoleh ketika mendengar pertanyaan gue, gak terkecuali Haikal, Raihan dan Chairil.
Jaemin tertawa lalu memukul pelan pundak Jeno. "Gila anjir, Abang lo gercep banget dah Jen kwkw" ucapnya.
"Iya nih Kak, udah ketemu ya kalian?"
"Iseng banget dah dia" aduku.
Ya gue emang mau mengadu gimana kelakuan kakak nya yang super duper jahil, tapi cerdas.
"Iseng gimana sih kak?" tanyanya penasaran.
Gue tertawa pelan. "Tanya sendiri aja nanti" sahut gue karena males spoiler karena ini memalukan buat gue sama Jaefri.
Tapi Jaefri nya aja yang konyol.
Karena dirasa udah gaada bahan obrolan, kita jadi asik sama apa yang kita kerjain. Gue sibuk dengerin mereka ngoceh, mereka sibuk ngoceh sambil kerja.
Jeno masih sibuk dengan pekerjaannya sendiri, tapi gatau kenapa dia tiba-tiba sibuk dengan ponselnya. Sampai dimana ia mengarahkan wajahnya kedepan layar ponselnya, mungkin video call dengan seseorang.
