45

4.4K 398 80
                                    

Bau semerbak masakan tercium begitu memanjakan indra penciuman.  Jaefri yang masih lengkap dengan apron hitam nya keluar dari area dapur dengan membawa nampan berisi semangkuk nasi dan semangkuk cream sup yang hendak diberikannya kepada Rose yang terbaring sakit didalam kamar.

Namun langkahnya terhenti kala ia bertemu dengan Bundanya dipersimpangan jalan.  "Jaef, Rose kok dibuatin nasi biasa sih? Buatin Bubur, pencernaannya belum pulih" tegur Irene.

Pencernaan Rose memang tak sebaik dulu, ia bahkan sulit untuk mencerna nasi biasa. Jaefri yang menyadari kesalahannya hendak menarik kembali piring yang disajikannya, namun langsung ditahan oleh suara istrinya  tersebut. "Udah gapapa, sekali-kali aku makan nasi biasa. Sana Leon diajak main" ucapnya.

Rose berucap dengan lemah, bibirnya pucat pasi. Ah, tak hanya bibirnya bahkan wajahnya.

Jaefri selalu sedih menatap wajah istrinya lama-lama, pasti berat menjadi ibu dengan kondisi nya yang seperti ini.

Mau tak mau, Jaefri kembali masuk kedalam kamarnya,  meletakkan nampan tersebut diatas nakas.

Rose didiaknosa kanker hati stadium tiga beberapa bulan yang lalu setelah ulang tahun anak mereka yang ketiga tahun. Tentu saja berat menjalani semuanya, pengobatannya pun tak mudah, terlebih Leon sedang pada masa dimana ia sangat membutuhkan  Mamanya. 

Beberapa menit setelah Jaefri keluar untuk membuatkan bubur, pintu kamar itu terbuka menghantarkan Leon dengan wajah manja nyaㅡwajah manja yang begitu mirip dengan Jaefri.

"Mama, Leon mau bobo sambil digendong" anak laki-lakinya berlari kecil kearah Rose yang terbaring diatas kasur nya dengan tangan yang dilentangkan, meminta pelukan hangat dari ibunya.

Kedatangan Leon sukses menggagalkan Rose untuk menyantap nasi dan cream supnya.

Rose terkekeh lalu mengangguk, "Sini sayang, tapi Mama gendong sambil duduk disini ya? Bunda capek, enggak boleh berdiri dulu" sahut Rose.

"Tapi sambil dinyanyiin, deal?"

"Of course, come here, let me hug you"

Dan dengan mata berbinar, Leon merangkak menaiki kasur berukuran King Size tersebut, lalu menghantam Rose dengan pelukan kecilnya.

Leon sering tertidur bagaikan Koala yang meringkuk memeluk pohon, entah apa motifnya tetapi ini adalah posisi favoritnya.

Rose mulai menyanyikan bait pertama lagu twinkle twinkle little star kepada Leon.

Leon memeluk leher Rose erat, menyandarkan kepalanya pada dada Rose, lalu memejamkan matanya. Rose sempat mendengar anak laki-lakinya itu bergumam,  "Mama Anna, Leon sayang sama Mama. Mama gaboleh sakit-sakit, kasihan Ayah sedih loh" bisiknya. 

Nyanyian Rose terhenti.
Sungguh, dada Rose seperti dihantam palu gada yang begitu besar, air matanya lolos begitu saja dari pelupuknya, sebisa mungkin ia tak mengeluarkan suara dan terus mengusap punggung Leon hingga anak laki-laki itu tertidur pulas.

Kenapa kamu harus ngerasain pedih diusia ini sayang, Mama sayang sama kamu.

Rose sadar Leon sudah terlelap dalam tidurnya, menyisakan dengkuran kecil yang bisa didengarnya. 

"Loh? Leon?" Jaefri bingung melihat anaknya meringkuk tertidur pulas dipelukan istrinya.

Rose hanya diam sembari melayangkan tatapan protesnya kepada Jaefri,  bukankah tadi Rose menyuruhnya untuk mengajak Leon bermain? Lantas mengapa Jaefri kembali masuk kedalam kamar mereka sembari membawa nampan berisi semangkuk bubur dan buah?

"Maaf Rose, aku cuman gak mau kamu kenapa-kenapa, untung aja belum dimakan nasinya" Jaefri meletakkan nampan tersebut pada nakas, lalu beralih mengambil alih Leon si tukang tidur. 

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Where stories live. Discover now