1 7

2.5K 571 9
                                    

Siders, belajar lah menghargai karya orang ya ^^

.

"Gue udah muak lihat lo sok baik kayak gini ke kakak gue"

Malam itu, acara makan malam Rose gagal total, Jaemin marah besar ketika melihat Jeka menginjakkan kakinya dirumah. 

Laki-laki itu hanya diam sembari menundukkan kepalanya.

". . ."

"Tapi gue diem, gue gak mau kakak gue sakit terlalu jauh. Okey, lo boleh nilai gue freak karena ga sopan ke orang yang lebih tua, tapi lo udah kelewatan bro, sadar apa ngga?! Perlu gue ungkap kebusukan lo disini?" ancam Jaemin.

Jaemin marah dan benci karena memiliki alasan, namun sayang alasan dan rasa bencinya tak pernah bisa di mengerti orang lain, termasuk Rose sendiri.

Rose mendekat kearah adik semata wayangnya, menarik lengannya untuk pergi meninggalkan ruang keluarga, Rose tidak ingin Jaemin bertindak terlalu jauh. Namun tangannya selalu ditepis oleh Jaemin, laki-laki itu masih saja melayangkan tatapan sengitnya kearah Jeka.

"Jaemin!" pekik Rose.

Rose terus berusaha menarik Jaemin pergi. Namun, dengan cepat laki-laki itu menepis tangan Kakaknya lagi,  menatap mata Rose dengan penuh amarah. "Apasih Kak?! Mau belain dia? Kak please, don't be such a fool because of him! Open your eyes, looks inside,  he's a monster" ucap Jaemin sembari menunjuk kearah Jeka.

Rose secepat mungkin mendekatkan kearah Jaemin.

Plakk!

Tangan Rose menampar keras pipi kanan Jaemin.
"Shut up! Kakak gak pernah ngajarin adiknya buat ngomong kayak gitu!" Tangisan Rose pecah, Jaemin menatap Kakak nya sendu lalu memilih untuk berjalan pergi meninggalkan rumah.

Jeno sempat menahannya tapi sama,  Jeno mendapatkan perlakuan yang sama seperti Rose.

Beberapa kali Rose meneriaki nama Jaemin,  tapi laki-laki itu sudah terlanjur tutup telinga. 

Jaefri berjalan mendekati Rose, membantunya untuk duduk di sofa ruang keluarga. Jeka yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya panjangㅡbukan waktu yang tepat untuk cemburu.

Here you go, Jaefri obat baru Rose bertindak. "Jangan nangis" ucapnya sembari mengusap pundak Rose.

"Dek, coba kamu cari Jaemin kemana,  ajak ngobrol" titah Jaefri kepada Jeno.

Jeno langsung pergi setelah mendengar komando dari Jaefri, tersisa Jeka, Jaefri dan Rose.

Jaefri melirik Jeka sejenak sembari menghela nafasnya,  Rose masih bungkam.  Baru pertama kali ini ia main tangan kepada Jaemin.

"Lo mending pulang dulu Jek" suruh Jaefri.

Jeka merasa sedikit tersinggung dengan saran Jaefri, Jeka dengan entengnya menolak.  "Gue mau nungguin Rose"

Tapi Jeka tahu, bahwa mungkin saja keberadaannya tidak membantu banyak disini.

"Please ngertiin dia dulu, lo bisa nemuin dia besok" pinta Jaefri lagi.

"Emangnya loㅡash! Yaudah gue pulang, jagain cewe gue, gausah macem-macem" Jeka melepas apronnya, mengambil jaketnya dan segera pergi meninggalkan rumah Roseㅡmeninggalkan kekasihnya berdua bersama laki-laki lain disana.

Berat hati Jeka meninggalkan Rose disana bersama Jaefri, Jeka cemburu ketika miliknya disentuh oleh Jaefri, Jeka benci melihat Rose jauh lebih tenang ketika Jaefri mendekatinya.

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora