43

1.9K 392 33
                                    

"Udah, gausah nangis. Ayo kita kerumah mendiang"

Laki-laki itu mengusap sisa-sisa air matanya, lalu mengambil peci hitamnya, merapihkan kembali bajunya yang sempat lecek karena pergerakannnya.

Matanya sembab, hidungnya merah, walaupun begitu tetap tak mengurangi intensitas ketampananya.

"Kakak gabakal kenapa-kenapa, dia udah tenang disana, jangan nangis lagi ya Bang"

"Tapi..."

"Percaya sama gue, dia udah bahagia karena beban-beban nya hilang, so you have to find your own happiness"

***

Gadisnya membuka mata di hari yang ke 26. Kebahagiaan Jaefri benar-benar sudah terkumpul, ia berhamburan memeluk Rose yang sekarang tersenyum lemas kearahnya.

"Rose, Kangen" Jaefri menangis kala kepalanya mendapat elusan lembut dari Rose.

Sungguh, Jaefri bapernya sudah sampai langit ketujuh.

Jaefri baru mau melepaskan pelukannya kala Irene menegurnya. "Heh itu calon menantu Bunda sesek kamu peluk kayak begitu!" tegurnya.

Jaefri langsung melepasnya, menatap Rose sendu. "Belagu banget!" sindirnya.

"Eh?"

"Sleeping Beauty tidur gak selama kamu!"

"Iya-iya maaf.."

"Nggak usah minta maaf, tapi gausah ninggalin aku lagi"

"Iya-iya janji"

Rose menautkan kelingkingnya pada kelingking Jaefri. Keduanya tersenyum bahagia, hanya saja Rose tak mengerti mengapa ia merasa begitu sedih melihat Jaefri.

Sedih yang begitu mendalam.

Mungkin ia sedih karena merasa bersalah karena membuat Jaefri sedih, atau mungkin ia merasa ada sesuatu yang janggal mengenai peristiwa ini.

Ia ingat betul hari itu, beberapa menit sebelum ia hilang kesadaran, Rose merasakan jantungnya seperti tertusuk sesuatu, hanya saja ia memaksakan untuk tersenyum karena Jaefri melamarnya waktu itu, hingga sampai dimana ia merasa bahwa malaikat pencabut nyawa telah menjemputnya.

Ia bahkan tak tahu bahwa ia dinyatakan baik-baik saja, hanya kehilangan kesadaran, kesehatannya pun normal-normal saja.

Itu adalah yang Jaefri ceritakan, semua orang menganggapnya tengah tertidur, padahal tidak.

Rose sendiri pun tak paham apa yang tengah terjadi padanya.

BRAKK!

"OMAY GADD! CALON ISTRI!!!"

Semua orang menoleh kearah pintu kamar Jaefri, Rose tersenyum girang melihat segerombolan orang berdiri disana, memasang wajah kagetnya.

Jaefri mendengus kesal mendengar teriakan heboh Jacob. "CALON ISTRI GUE SAT!" sahutnya.

Rose tertawa geli mendengar teriakan Jaefri, jemarinya mencubit lengan Jaefri pelan, si empu langsung menoleh dengan wajah memelasnya.

Seoalah protes kenapa dirinya di cubit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seoalah protes kenapa dirinya di cubit. Rose menggeleng, tersenyum gemas.

Semua teman Rose dan Jaefri berkumpul, Mika, June, Erlang, Jacob, Lisa, Yuna ada disini semua.

Betapa bahagianya mereka Sore itu.

"Heh! Roseanna"

"Budak Cinta lo nilai ujiannya jelek-jelek noh, ditanya kenapa banyak bacot dia" adu Erlang.

"Dih sejak kapan lo jadi tukang ngadu?" sahut Jaefri.

Erlang mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh. Selanjutnya Jaefri meringis karena mendapat tatapan tajam dari Rose.

"Iya-Iya.. Habis ini aku belajar lagi"

Tbc

Semoga kalian sabar ya, bentar lagi end.

Jangan sedih ㅋㅋㅋ











CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Where stories live. Discover now