27

2K 436 60
                                    

Seumur hidup gue, baru kali ini lihat acara teror-meneror kayak gini. Ya selama ini, gue cuman tau waktu nonton Film dan itu udah luar biasa creepy, sedangkan Rose harus menghadapi yang gak kelihatan juga.

Its kinda weird, disaat lo benci sama seseorang, seharusnya lo gaperlu lakuin hal semacam ini, karena pada akhirnya lo gabakal bisa berhenti begitu aja karena rasa haus lo terhadap dendam gak hilang begitu aja.

Seseorang yang berbuat baik, gak semuanya menginginkan feedback, masa lo yang menebar kebencian justru menginginkan feedbackㅡterlebih lo baru puas ketika orang yang lo benci merasa kesakitan atau bahkan meninggal.

Semuanya enggak semudah itu, masalah bisa diselesaikan baik-baik, dari situ pasti kelihatan mana orang yang tabah dan keras kepala.

Apa yang kita lakukan pasti balik ke kita, gue yakin.

Okay, malem ini gue memilih buat nginep di rumah Rose, setidak gue harus memastikan dua sejoli ini aman-aman aja sampai pagi tiba, seriously gue gak bisa percaya sama siapa-siapa, semua orang kelihatan mesterius, bahkan tetangga Rose sekalipun. Toh, besok Bunda bakal dateng buat jengukin Rose.

Honestly, gue udah cerita masalah peneroran ini ke Bunda dan beliau menyarankan gue buat bawa Rose ke ustadz terdekat buat di rukiyah atau gimana gitu.

Dan setelah gue menawarkan ide bunda ini, gue mendapatkan penolakan dari Rose. Gue tahu itu bukan dia yang asli, there's something inside of her, right? Jadi, gue rasa yang menolak itu adalah Jin yang ada di dalam dirinya.

Gue tahu kalo Rose pasti mau sembuh, hampir setiap hari ia mengeluhkan rasa sakitnya, mengeluhkan bagaimana lelahnya ia menjalani hari-hari berat, mengeluhkan siapa yang tega melakukan hal ini kepadanya.

Jujur, gue sakit hati mendengar semua keluhannya, gue gabisa berbuat apa-apa buat membantunya, gue cuman bisa terus ada disampingnya, jadi seseorang yang selalu siap siaga kalau dia kenapa-kenapa.

Rose bilang itu Romantis, sesekali dia nyuruh gue buat nyari pacar buat di perlakuin manis.

Tapi pujian itu menyakitkan, gimana caranya gue cari cewe disaat she's already stole my heart.

"Jaef, bau bunga.." keluhnya lagi.

Rose bilang malam ini sesuatu terbang melingkarinya, makannya dari dua jam yang lalu Rose kelihatan gak tenang sama sekali.

Gue cuman mengangguk, sambil mengusap kepalanya pelan.
"sstt...ada aku disini" ucapku berusaha menenangkannya.

Rose diam untuk beberapa saat, tangannya masih terus menggenggam tangan gue, ringkih dan terlihat rapuh, gue meringis lihatnya.

Tiba-tiba aja, dia narik tangan gue, "Jaef, bisa engga tidur disamping gue. Jangan duduk disitu, gue takut"

gue terdiam untuk beberapa saat, dari semua permintaannya, ini yang paling aneh, gue jadi mikir berjuta-juta kali karena bingung.

Gue perlahan melepas tangan Rose, pamit ke dia buat nyari Jaemin dulu.

Ya kalo gue turutin, gue harus ijin dulu dong. Masalahnya gue jadi panas-dingin ini karena gugup bukan main.

Gue membuka pintu kamar Jaemin, mendapati laki-laki itu sedang asik dengan laptopnya sendiri.

"Jaem," gue menepuk pundaknya pelan, Jaemin menoleh sembari melepaskan earphonenya.

Ohh, ngevlog sama Jeno. Batin gue.

"A-anu, Kakak lo.."

Satu tetes keringet meluncur di punggung gue...

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Where stories live. Discover now