1O

3.5K 660 20
                                    

"Oh, jadi lo stranger?"

Jeka berdiri disana, menatap tajam kearah Rose dan Jaefri. 
Rose panik,  sedangkan Jaefri menatap Jeka santai. Jeka bukan suatu hambatan besar untuknya,  tapi Jaefri salah kalau benar-benar berurusan dengannya.

Rose aja belum tentu bisa lepas kalau pun mereka putus, apalagi Jaefri. 

Jeka berjalan mendekat kearah meja mereka berdua, tatapannya melembut. "Selingkuh tuh ada tata caranya, lo kalo mau selingkuh jangan bego-bego amat" entah setan darimana yang mampu membuat Jeka bisa berkata demikian kepada Rose.

"Aku gak selingkuh!" jelas Rose dengan penuh penekanan dalam kalimatnya.

Tangan Jeka menunjuk kearah wajah Jaefri, seolah-olah dia meminta penjelasan siapa Jaefri itu.  "Kita baru kenal barusan, terus kamu berasumsi kalo aku selingkuh itu darimana? Ada bukti? Enggak kan?"

"Memang enggak"

Rose berdiri dari duduknya, wajahnya memerah menahan amarahnya yang memuncak. "TERUS KENAPA KAMU NUDUH AKU SELINGKUH, SAMPE HARUS ADA ORANG YANG TERLUKA GARA-GARA KAMU!!!" suaranya meninggi,  seiring tangannya mendorong-dorong pundak dan dada Jeka menjauh darinya.

Benar kata Jaefri,  sesayang apapun kita terhadap seseorang, jika orang itu mulai memperlakukan kita dengan tidak wajar,  maka kau tidak memiliki alasan lagi untuk stay disana lama-lamaㅡPredikatnya sudah brengsek.

"Ya emang siapa sih yang gak mau sama kamu? Kayaknya dia juga tertarik sama kamu,  tuh calon selingkuhan baru" todong Jeka lagi.

Rose tidak habis pikir kenapa Jeka begitu berambisi bahwa ia dan Jaefri selingkuh.

Jaefri ikut berdiri dari tempat duduknya, menarik lengan Jeka keluar dari Cafe tersebut.

Ia tak membiarkan Rose untuk ikut keluar Cafe, Takut-takut Rose akan menjadi target sumpah serapah Jeka.

Karena secara tidak langsung Jaefri benar-benar ikut diseret dalam masalah pasangan ini, maka ia juga berambisi untuk segera menyelesaikan,  sebenarnya Jaefri tidak sepenuhnya keberatan,  karena ia merasa bahwa Rose memang perlu seseorang untuk membatunya mempertahakan harga dirinya.

Disinilah dua laki-laki yang saling melempar tatapan tajam itu,  Jaefri mendengus kesal.

"Lo aneh banget jadi orang,  freak banget" ucap nya.

Jeka mendengus kesal, tatapan tajamnya teralihkan untuk beberapa saat sebelum kembali menatap Jaefri.  "Freak?  Lo kali yang freak,  udah dateng jadi pahlawan kesiangan,  sekarang asal nikung cewek orang"

Jaefri bukan pahlawan kesiangan, justru pahlawan tepat waktu, bisa saja waktu itu Jeka menampar Rose lebih dari satu kali. 

"Dia gapantes jadi cewek lo" tegasnya. Tapi memang di mata Jaefri,  Rose seperti dibuang oleh laki-laki itu. 

"Terus pantesnya jadi cewek lo gitu?"

"Gue gak bilang gitu"

"Ck, emang cewek gatau diuntung"

"Aneh sih,  lo nuduh dia selingkuh,  bawa-bawa gue segala. Kalo lo bosen gausah gini caranya, dia itu tulus sama lo,  dia nungguin kabar lo selama di luar kota, tapi lo ilang-ilangan. Sekarang yang gatau diri siapa?!"

"Lo sama dia gak ngerti gue disana gimana!"

"Setidaknya hargain cewek lo,  usahain lah buat ngehubungin biar gak khawatir,  bangga punya cewek kayak dia tapi gaada yang bisa dia banggain atas lo!"

"Sebenernya lo ini siapa sih! Dateng-dateng ikut campur urusan orang"

"Lo yang mancing bangsat! Mana ada cowok yang bisa dibiarin gitu aja kalo udah main tangan!" sekarang emosi Jaefri benar-benar memuncak,  gimana enggak ini cowo didepan dia batu banget dibilangin. Masa dia gatau cara bersikap ke cewek.

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang