30

2K 477 50
                                    

Comment dong. Comment-comment kalian moodboster banget!


Rasanya dua laki-laki ini ingin beradu jotos kala melihat Jeka berada diambang pintu kamar Rose, menatap mereka dengan tatapan bingungnya.

Jeka datang secara tergesa-gesa setelah mendapat feeling buruk atas Rose. Maka dari itu ia langsung datang kemari untuk melihat kondisi Rose, awalnya dipikiran Jeka, Rose sedang sendirian di rumah, tetapi dugaannya salah.

Jaefri berusaha meredam amarahnya, mengingat ada Bunda nya disini.

Rose yang baru sadar hanya bisa merapatkan tubuhnya pada Irene atau biasa di panggil Bunda oleh Jaefri dan Jeno. Rose takut melihat Jeka, ia takut bahwa apa yang membuatnya kesakitan tadi adalah Jekaㅡorang pertama yang ia curigai.

"Lo ngapain kesini?" Jaefri bertanya dengan tatapan datarnya.

Jeka menghela nafasnya sejenak lalu memberanikan diri menatap Jaefri, "Maaf mengganggu, gue cuman mau nengok kondisi pacar gue" jawab Jeka lalu melirik Rose sebentar.

Irene nampak kaget mendengar Jeka menyebutkan kata pacar kala itu. Jaefri memang sempat menceritakan bahwa Jeka adalah sosok jahat yang sering Jaemin dan Jeno ceritakan ketika mereka mengobrol bersama dirumah.

Irene tahu semuanya, dan Jaefri bisa melihat ketakutan dimatanya dan bagaimana ia tiba-tiba memeluk Rose.

"Dia baik-baik aja" tiba-tiba Irene menyahut.

Jeka menatap Irene sebentar, "Maaf tante, saya gak bermaksud jahat disini. Cuman mau nengok Rose sebentar" Jeka mengambil langkah maju untuk mendekat, tapi seiring bertambahnya langkah itu.

Jaefri bergerak untuk menghalanginya, serius Jaefri tidak mau Jeka memperkeruh keadaan, Rose baru sadar dan dia masih mengalami shock, sekarang ditambah kedatangan pacarnya yang brengsek ini, panas dong.

"Rose masih perlu waktu Jek, lo mending pulang dulu, besok balik lagi" Jaefri secara tidak langsung mengusir.

Jeka menoleh, menatap Jaefri sengit.

"Gue tahu apa yang jadi penyebab Rose begini, jadi gue mohon lo diem aja!" sekarang Jeka telah berdiri tepat didepan Jaefri, keduanya berhadap-hadapan.

Jaefri memutar bola matanya malas. "Lo gak lihat dia ketakutan?!" Jaefri menunjuk kearah Rose yang bersembunyi dibalik punggung Irene.

Keduanya sibuk dengan obrolan sengit mereka, sampai dimana Rose memberanikan diri untuk bangun dari tidurnya, menghampiri keduanya, memisahkan Jeka maupun Jaefri dengan cara mendorong tubuh keduanya agar menjauh.

Plakk!

"C-cukup Jek!" tubuh Rose bergetar hebat kala tangannya menampar pipi Jeka dengan keras hingga pipi mulus laki-laki itu memerah.

Rose merasa marah kepada dirinya sendiri karena ini kedua kalinya ia menyakiti orang lain. Namun Rose bertekad bahwa jika ini adalah kali terakhirnya dengan Jeka, maka besok Rose harus bisa hidup jauh lebih bahagia walaupun dengan penyakit jiwanya.

"Rose..."

Jeka menatap gadis nya yang tengah tertunduk karena menangis itu dengan tatapan sendu. "Maaf..." lagi-lagi kata maaf.

"Gue harap itu kata maaf terakhir lo Jeka, ayo putus." mata Jeka membulat kala mendengar suara lembut Rose yang menyebutkan bahwa gadis itu ingin putus darinya.

Jeka reflek menggeleng, matanya berkaca-kaca, menyakitkan mendengar kata putus setelah mempertahankan hubungan ini selama tiga tahun terakhir.

"Kita putus baik-baik, don't hurt anyone. I love you, but I can't stay anymore because I love myself more than anything."

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Where stories live. Discover now