1 9

2.2K 480 12
                                    

Sudah dua hari ini Rose nampak jauh lebih pendiam dari biasanya, gue gak pernah denger dia ngomel panjang lebar, minta ini itu,  permintaannya tidak jauh-jauh dari

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Sudah dua hari ini Rose nampak jauh lebih pendiam dari biasanya, gue gak pernah denger dia ngomel panjang lebar, minta ini itu,  permintaannya tidak jauh-jauh dari.

Minta didoakan

Minta ditemenin kemana-mana

Bahkan gue pernah diminta buat nemenin Rose dirumah sehubung adanya kegiatan Jaemin, yang mengharuskan laki-laki itu untuk meninggalkan Kakak nya di rumah untuk dua hari.

Rose nampak baik-baik saja,  tapi gue yang gak bisa tenang karena memang dua hari berturut-turut Rose selalu terbangun dengan kondisi memprihatinkan, tangannya yang dingin, keringat yang bercucuran dan nafas yang terengah-engah.

Rose selalu bilang bahwa itu cuman mimpi buruk, tapi gue tahu itu bukan mimpi biasa. Jaemin pernah bilang bahwa Rose pernah bermimpi bahwa seseorang tengah mencoba membunuhnya. 

"Ini Rose" gue menyodorkan sebotol air mineral buat dia. Setelah Rose menerima botol air yang gue kasih, gue ambil beberapa tissue dari dalam tas gue buat menyeka keringat di dahinya.

Beberapa menit yang lalu, Rose merasa sakit pada tenggorokannya, wajahnya menjadi pucat pasi seiring berkurang rasa sakitnya. Gue masih menatapnya khawatir, "Masih sakit?" tanya gue. 

Rose menggeleng lemah.

Gue menghela nafas, gue gatau harus apa karena gue gak tahu apa yang sedang dialami oleh Rose akhir-akhir ini.  Gue pikir Rose sakit karena minggu-minggu ini dia disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya.

Ya Mahasiswa mana sih yang bisa nyantai tanpa tugas seminggu penuh? Jawabannya gak ada. 

"Mau ditelfonin Jeka?"

Ketiga Kalinya, gue menawarkan buat nelfon Jeka, dan lagi-lagi gue mendapat penolakan halus dari Rose.
Gue berdiri dan mengambil satu langkah untuk sampai tepat di hadapannya, gue berjongkok,  menatap wajahnya dari bawah sama sekali tidak mengurangi intensitas kecantikan di wajahnya.

Pipi chubby nya yang sekarang mengurus itu sedikit bikin Gue meringis, Rose dua kali lebih cantik ketika pipi nya chubby. 

"Rose, gimana pun dia pacar kamu. You need him more than me,"  ucap gue.

Rose lagi-lagi menggeleng, ah sial dia memasang wajah sedihnya. Gue tebak dia bakal mempermasalahkan kepercayaannya lagi dan berujung bikin gue baper karena kata-katanya untuk kesekian kalinya.

"No,  you're wrong I need you more than him. Did you remember that he's never care about me? Its trully different. Dia udah punya cewek baru, sekarang gue aneh, sakit-sakitan dan sejak awal yang selalu ada untuk gue bukan dia, it's you!"

Right? 

Sesadar apapun Rose,  dia ga pernah sadar kalau dia selalu baperin gue disetiap kalimat yang keluar dari mulutnya dan gue jadi besar kepala atas Jeka, tapi status dia jauh lebih tinggi dari gue di kehidupan Rose.

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum