33

2K 407 42
                                    

Jangan lupa vote and comment ya teman-temann !
.
.
.
.





Sore itu Rose tengah duduk disalah satu bangku taman dekat gedung FISIP. Agak mendung seperti sore biasanya dan disinilah Rose menunggu kedatangan Jaefri yang katanya akan menyusul sepuluh menit lagi.

Beberapa kali Rose mengecek ponselnya, men refresh room chat dirinya dan Jaefri. Berharap mendapatkan pesan singkat dari cowok itu.

Memang beberapa waktu yang lalu, Jaefri mengaku sedang kesal karena ia berkelahi dengan salah satu temannya. Maka dari itu Rose berinisiatif untuk mengajak Jaefri ketemuan di salah bangku dekat gedung fakultasnya.

Tak selang beberapa menit, Jaefri datang sembari membawa ransel hitam yang ia tenteng di salah satu pundaknya, memasang wajah lusuh dan bibir yang dilengkungkan kebawah, rasanya Rose ingin tertawa melihat betapa gemasnya Jaefri ketika badmood.

"Aduh Aduh, kenapa nih?"

Tanya Rose kala Jaefri menjatuhkan pantatnya pada kursi semen dan meletakkan tas nya secara kasar di atas meja.

"Gatau Rose, raja guguk bikin ulah!" adunya.

Raja guguk yang Jaefri maksud adalah seorang senior keturunan Tionghoa yang satu fakultas dengan Jaefri yang bernama Jackson, bahkan satu prodi, beberapa kali Rose mendapat cerita dari laki-laki itu, bahwa Jackson kerap menganggunya dengan Erlang ataupun temannya yang lain.

Rose tak habis pikir, kenapa masih ada saja orang yang menganggu mahasiswa superior sekelas Jaefri dan Erlang yah? Secara, mereka kan pujaan satu kampus.

Rose meraih kedua tangan Jaefri, mengusap-usap punggung tangannya dengan lembut, "Gimana? Coba cerita pelan-pelan" ucapnya lembut.

Mendengar suara Rose yang lembut, sedikit membuat hati Jaefri menghangat, ia menatap kedua mata Rose dengan tatapan sendunya lalu ia mulai bercerita.

"Entah ini pertanda apa, tapi kita kebetulan satu kelompok Rose, dan kelompok ini jadi toxic banget karena dua orang didalamnya gasuka sama aku dan akhirnya ada sedikit perdebatan diantara kita terus dia teh seenak jidat hapus nama aku di daftar kelompoknya. Tugasnya harus dikumpulkan tiga hari lagi"

Rose paham bagaimana perasaan Jaefri sekarang, ia hanya mengangguk menanggapi ceritanya, lagi pula kalau sudah dikeluarkan begitu mau mengajukan diri buat bergabung lagi rasanya gak mungkin, Gengsi seorang Jaefri Alatar Saputra terlalu besar untuk merendah dihadapan rival nya.

"Yaudah, aku bantuin kerjain deh sebisanya" tawar Rose.

Jaefri menggeleng, "Gausah deh, biar aku sendiri yang ngerjain" tolak Jaefri dengan lembut, Jaefri tahu bahwa lusa Rose ada Quiz dengan salah satu dosen killer nya, yang jelas Jaefri tidak mau menyita waktu gadis itu hanya untuk membantu tugas nya.

"Terus ini Rose harus apa eum? Jaefri nya badmood gini" Rose meraih kedua pipi Jaefri yang kenyal, mencubitnya pelan karena gemas.

Jaefri yang tadinya duduk diseberang Rose lantas berpindah tempat kesamping gadis itu, mengikis jarak diantara mereka sampai-sampai Rose harus memundurkan tubuhnya kebelakang karena kaget.

"Apa?"

"Mau di elus rambutnya"

"Eh?"

"Biar mood nya balik Ros"

Rose hanya ber 'oh' ria lalu meraih rambut Jaefri yang tebal dan lembut untuk dielus-elus layaknya kucing.
Benar kata Jacob dan Erlang, Jaefri kalo udah sama Rose memang terlihat seperti anak kecil yang minta di manja dua puluh empat jam tanpa henti.

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang