1 8

2.3K 510 15
                                    

Sudah dua minggu ini Rose dekat dengan Jaefri dengan status pertemanan mereka.  Rose menghindari Jeka selagi dia belum mau jujur dengan apa yang ia sembunyikan.

Disinilah mereka, duduk di bangku universitas kesayangan mereka, Rose tertawa karena cerita Jaefri yang tidak bisa membedakan Jahe dan Kunyit.

"Lagian tuh bentuknya sama Rose, mana aku tahu bau kunyit gimana"

ㅡperubahan penggunaan gue-lo menjadi aku-kamu.

Rose dan Jaefri benar-benar menunjukkan kedekatan mereka sejak hari itu, Rose selalu merasa bahagia ketika Jaefri bersamanya, karena selalu mengajaknya melakukan hal baru yang sekiranya membuat Rose senang. 

"Bau jahe itu pedes Jaef, masa gatau"

Lagi-lagi Jaefri menggeleng karena ketidak tahuannya. Rose tertawa geli karena gemas. 

"Besok-besok ikut aku masak makannya, tiap kerumah main game doang giliran masakannya jadi tinggal makan aja" ucap Rose.

Jaefri menyengir, "Sebenernya aku pinter masak loh" Rose mendelik kearahnya tidak percaya. 

Laki-laki itu tertawa sembari sedikit mendorong pundak Rose pelan.  "Loh,  seriusan. I've been lived in America for five years and I know how to cook American foods, but you know, the ingredients i'ts totally different. In Indonesia we know that somany herbs and spices." ucap Jaefri. 

Rose mengangguk setuju dengan ungkapan Jaefri barusan.  Rose tahu betul perbedaanya,  di Australia pun sama.  Sangat sulit menemukan ginfer atau turmeric liar yang bisa ditemukan di pinggir jalan seperti halnya di Indonesia.

"Hey,  ikutilah culture ditempatmu berpijak selagi itu positif" sahut Rose.

Jaefri tersenyum,  lalu menjentikkan jarinya. "Got ya"

"Okey, fix habis ini banㅡ" netra gadis itu mendapati Jeka berjalan dengan seorang perempuan yang sama sekali tidak ia kenal. 

Rose kesal karena mereka nampak sudah kenal lama,  bisa dilihat dari cara mereka mengobrol dan tertawa bersama. Apalagi orang yang bersama Jeka itu sangat-sangat good looking dimata Rose.

Jaefri dan Rose terdiam untuk beberapa saat melihat Jeka yang lewat didepan mereka. "Jaef, kenal cewe itu siapa?" tanya Rose kepada Jaefri.

Jaefri menggeleng karena tidak tahu.

"Mungkin mereka cuman temenan"

"Semoga aja,"

"Astaga Rose,  aku kan udah bilang Jeka gamungkin lupa kalo dia bakal ngerasain regret yang besar kalo dia ngelepas kamu"  lagi-lagi Jaefri menenangkan Rose karena hubungannya yang luar biasa complicated sedangkan ia mengorbankan perasaannya sendiri kepada Rose.

Bukan hal yang tidak mungkin jika semua yang Jaefri lakukan untuk Rose akhir-akhir ini tanpa adanya sebuah perasaan yang mengcoverinya.

Jaefri mencabut kata-katanya sendiri jika ia tidak tertarik pada Rose dulu, Jaefri sudah jatuh terlalu dalam pada pesona dan kepribadian Rose. Namun,  Jaefri sadar, ia hanya berhak sebagai teman, sedangkan Rose masih mempertahankan Jeka di hatinya.

"Yaudah, pulang aja yuk? Udah mau maghrib" ajak Jaefri.

Rose masih gelisah atas pertanyaannya sendiri. Namun Jaefri terus meyakinkannya untuk pulang.  "Ayoolah Pulang,  disini ada penunggunya.  Ga takut?" Rose menggeleng. 

Jaefri menepuk jidatnya pelan lalu memilih berdiri berjalan terlebih dahulu meninggalkan Rose yang merengek memanggil namanya.

Pada akhirnya Rose berlari mengejar Jaefri, menyeimbangkan langkah kaki mereka.

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Where stories live. Discover now