#03

964 44 0
                                    

Happy Reading gess


Aku tertawa gembira menyaksikan pertandingan All England yang disiarkan oleh salah satu stasiun tv yang ada. Jadi aku bisa nonton Fajri alias Fajar/Rian yang sedang bertanding melawan pasangan ganda putra negara tetangga, Malaysia. Sejak  beberapa jam yang lalu memang aku dan Sinta tak berhenti tersenyum  dan sesekali memasang wajah tegang saat menonton perwaklan Indonesia itu.

Banyak sekali ekspresi yang aku dan Sinta tunjukan, mulai dari jingkarakan karena seneng sampai yang kesel karena smash Fajar atau Rian yang nyangkut di net. Harusnya tuh net pas Fajar atau Rian ngeluarin jumping smash nunduk sedikit kek, biar ngga nyakut. Keselkan!

"Nov, ambil cemilan gih dikulkas!! Ini sudah habis." ujar Sinta yang menyodorkan toples kosong tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar canggih tv.

"Dih kamu saja sana! Aku ngga mau." Tolak Ku. Huh dia saja tidak mau beranjak dari duduk nyamannya. Aku juga tidak mau. Lebih tepatnya aku  tidak ingin melewatkan sedetik saja pertandingan tersebut.

"Udah pewe nih, cepet sono ambil!!" ujar Sinta yang justru meletakan toples kosong di pangkuanku. Aku mendelik pada Sinta yang masih fokus dengan layar tv didepannya itu.

"Dasar nyebelin." Aku akhirnya berdiri dari duduk lesehan ku diatas karpet yang nyaman tadi. Dasar Sinta nyebelin gerutuku lagi. Aku masih mendengar Sinta yang terkekeh senang. Awas, aku balas nanti Sin.

Aku pun kembali dengan cepat setelah mengisi penuh toples dengan kacang telur dan langsung duduk kembali. Aku tidak mau melewatkan pertandingan sengit ini. Aku juga tidak mau wakil Indonesia tercinta kalah ditangan utusan Malaysia. Aku tidak rela, sangat!! Entahlah, Malaysia menjadi negara yang aku harapkan tidak menang dari Indonesia hihi, maafkan aku Malaysia.

Tangan putih Sinta dengan sangat lancang akan masuk ke toples yang penuh dengan kacang yang ada dipangkuan ku. Tidak semudah itu sinta. Aku pun menjauhkan dari jangkauannya. Dia melirikku tajam.

"Aku mau.sini!"dia mencoba merebut toples.aku kan sudah bilang,ngga semuda itu.tadi ngga mau ambil wlee.

"Nova Maharani! Sini in toplesnya. Aku jadi ngga fokus kan lihat merekanya." Dengus Sinta yang sudah merebut toples dengan kesal. Aku justru senang kalau kamu Sinta, yang tidak fokus melihatnya.

Aku pun bersorak sampai memukul Sinta dengan bantal yang ku ambil dari atas kasur. Sinta mendengus tak suka tapi sejurus kemudian dia juga berteriak girang saat melihat kerah tv.

Fajar/Rian memenangkan dua set sekaligus, meskipun sempat kewalahan mengadapi pola permainan mereka diset pertama, tapi diset kedua Fajar/Rian menaklukan utusan Malaysia dengan begitu mudah dengan serangan cepat ala Fajar/Rian. yey Fajri masuk semifinal, menyusul ganda putra Ahsan dan Hendra yang sudah lebih dulu masuk semifinal tadi.

"Mereka memang jagoan ku." ujar Sinta girang. Dih sekarang bilang dia jagoan ku. He hello kemarin-kemarin pas aku bilang gitu dikatain alay. Sekarang dia sendiri yang alay.

Aku mendengus dan lebih memilih tidur, ini sudah jam sebelas malam lebih. Entah kenapa si pembuat urutan menempatkan Fajar diurutan terakhir. Besok dapet urutan jam berapa lagi Fajar, lebih larut kah? atau dini hari, hadeh. Semangat Fajri. We love you.


Pagi yang indah ku awali dengan senyum super manis ala Nova sebelum berangkat ke kampus. wuek, alaynya Nova ini. Tak apalah selagi tidak ada si nyebelin Fajar. Kalau sudah ada dia, segala tingkahku pasti menjadi bahan komenan dia.

Tapi kok aku kangen juga ya ngga ada dia, berasa hidup tapi ngga ada masalah. hadehh, ngomong apaan aku toh, pagi-pagi udah ngelantur. Orang nyebelin bin usil kaya dia kok dikangenin. Situh siapanya Fajar? Pacar? bukan, sahabata? ah jangankan sahabat, temen jauh saja entah diakui atau tidak. Jadi jangan maen kangen-kangen, kan dia juga musuh kamu dan jangan sampai falling in love. Bisa di godoh sama fansnya. Apalagi kalau tahu aku cuma cewek biasa tanpa punya prestasi apapun, hikss. Bisa jadi bulan-bulanan netizen +62 nanti, wkskwk.

Mr. Badminton ( COMPLETE √ )Where stories live. Discover now