#17

472 27 0
                                    

Happy Reading

"Dengarkan penjelasan ku dulu, Nov." Fajar mencekal lengan ku hingga langkah ku terhenti. Saat kami memang sudah berada diluar.

Melihat Fajar mencekalku, aku hanya diam. Diam karena semuanya sangat menyakitkan hingga rasanya aku tak bisa lagi untuk bersuara. Pernikahan kami hanya tinggal satu minggu lagi, dan aku harus membongkarnya sekarang. Kenapa tidak saat itu saja? Saat dimana aku baru mengetahui semuanya. Kenapa juga aku harus mengikuti rencana mereka itu.

Aku menghempaskan tangan ku kasar, hingga cekalannya terlepas. Tanpa membalikan tubuhku untuk menatapnya, aku mulai menguatkan hatiku kembali.

"Mari selesaikan ini semua, Nova." batinku.

"Ngga ada yang perlu dijelaskan. Semuanya sudah jelas, dan aku..." jedaku Aku sangat tidak ingin mengatakannya. Namun mendengarnya ragu, bahkan tak mencintaiku membuatku harus melakukan ini. Aku tidak ingin menyakiti orang yang aku cintai hanya karena aku egois.

"Aku akan membatalkan semuanya"  lanjutku lirih dengan air mata yang sudah mengalir kembali. Ku tahan dengan sekuat ku, agar isakan ku tak menyusul lolosnya air mataku.

"Apa yang kamu bicarakan? Semuanya sudah sangat bahagia." Fajar terkejut dengan apa yang baru saja aku katakan itu.

"Tidak semuanya bahagia. Kamu jangan lupakan dirimu yang tersakiti karena pernikahan ini, Fajar! Kamu mencintai yang lain, bukan diriku. Jadi jangan bersikap bahagia seakan aku belum mengetahui segalanya" selaku menatapnya dengan perasaan terluka. Hingga dia akhirnya bisa kembali melihat sisi kacau ku ini.

"Aku baik Fajar, jika kamu menghawatirkan itu. Tapi aku akan hancur jika aku masih memaksa kamu menikahiku." suara ku benar-benar terdengar lemah.

"Nov__," Aku menggeleng padanya yang menatapku tak percaya.

"Keputusan ku sudah bulat Fajar! Aku akan tetap membatalkan pernikahan ini. Setuju atau tidaknya kamu!" putus ku yang langsung pergi meninggalkan Fajar.

Aku harap dia bahagia dengan keputusanku. Aku akan melepasmu Fajar, membiarkan mu mengejar apa yang  kamu cintai. Melepas dari beban seumur hidupmu dengan ku ini.

*******

Fajar pov.

Aku berdiri menghadap kedepan, mengingat semua hari yang sudah ku lewatkan bersama gadis menyebalkan itu. Semenjak dia mengetahui semuanya, dia tidak lagi mau mengangkat telpon atau membalas pesan ku. Ada rasa bersalah dan penyesalan yang menghantui ku, namun ada rasa kehilangan yang juga aku rasakan saat ini.

Aku selalu berpikir, sedang apa dia sekarang? Bagaimana keadaannya? Apa dia sangat terluka saat ini? Namun saat ini aku tidak lagi tau semua tentangnya. Biasanya dia selalu memberitahu ku semuanya tentang apa yang dilakukan atau apa yang dia rasakan. Sekarang aku hanya tau secuil tentangnya pagi tadi dari Sinta. Kalau dia pagi-pagi sekali sudah rapi dan pergi dari kosan. Tetapi Sinta juga tidak tau dia kemana. Ku harap dia baik-baik saja.

 "Kalau pun aku bahagia, itu awal dari penderitaan ku!!"

Secuil kata-katanya kemudian melintas begitu saja dikepalaku dan terdengar sangat menyayat ditelingaku. Aku memang jahat, aku memang kejam. Membuat gadis cerewet dan menyebalkan itu menangis dihadapan ku sendiri. Bahkan menghancurkan harapan dan hatinya secara bersamaan.

Aku memang salah tapi aku hanya manusia biasa yang juga ingin mengabulkan permintaan orang yang aku cintai yang tak lain adalah Sinta, dia yang menginginkan aku bersama dengan Nova.

Awalnya aku memang tidak setuju. Bagaimana bisa, aku mencintai Sinta tapi harus menikah dengan Nova, gadis menyebalkan itu, konyol. Namun Sinta terus saja membujukku untuk mau bersama dengan Nova, hingga aku akhirnya mengiyakan. Selain karena bujukan Sinta, juga karena rasa kecewaku yang mengetahui bahwa Sinta tidak mencintai ku.

Mr. Badminton ( COMPLETE √ )Where stories live. Discover now