#20

510 24 0
                                    

Si pemilik cerita ngawur ini kembali hehe..

Semoga masih betah baca ceritaku ini dan jangan lupa vote and comen nya aku tunggu.

Happy reading..

Aku terbangun tepat pukul delapan pagi, setelah tertidur kembali sehabis subuh. Baru juga menghadiri acara resepsi pernikahan orang, tubuh ku sudah lelah saja. Padahal disana juga aku hanya duduk dan makan, tapi capeknya minta ampun.

Sesudah membersihkan tubuh dan kamar kosan ku yang acak adul kaya kapal pecah ini. Aku duduk lesehan memakan sarapan ku yang baru saja aku buat tadi. Setelah menyelesaikan sarapan ku dan mencuci peralatan dapur, aku kembali duduk lesehan ditempat yang sama.

Aku mengambil oppo cantikku yang nyawanya sudah full karena baru saja dicas. Pesan masuk pun langsung menyerbu ku saat aku mengaktifkan data ku. Aku kemudian membuka aplikasi berwarna hijau bergambar telepon milikku itu.

Hadeh ternyata ada beberapa pesan dari mbak Aul yang heboh karena aku mengupload foto Mas RDH dalam instagram ku. Memang sih ini adalah pertama kalinya aku memposting tentang Mas Restu dalam akun instagram ku. Biasanya ku posting dalam story WhatsApp saja.

"Mbak tahu aja kalau itu mas RDH. Bisa ngga sih matanya diblurin sedikit." balas ku.

Beberapa menit setelahnya. Aku pun langsung mendapat balasan dari mbak Aul.

"Dah dibalurin kek gimana pun, aku paham Nov. Tuh punggung udah familiar bok."

Aku menghela nafas. Gimana ngga familiar orang situ satu rumah sama tuh orang pikir ku.

"Situ satu rumah sis gimana ngga familiar." balas ku.

"Dah itu tau, jadi tuh caption gimana kebribe?"

Keningku mengkerut membaca balasan mbak Aul. Memang ada apa dengan caption yang ku buat?

"Gimana kebribe apanya?" tanyaku padanya itu.

"Arti captionnya. Bukan semu tapi nyata. Ya itu lah pokoknya mbak lupa. Intinya caption kamu kek gitu."

"haha jangan kepo deh sis masih pagi jangan jadi mbak-mbak ndospok." balas ku tak ingin membahas lebih lanjut terkait caption yang ku buat. Ku yakin mbak Aul disebrang sana sedang tertawa.

"haha ndospok bahasa mana lagi bok. Banyak banget bahasa alien mu."

"Bahasa antah branta, Mbak. Udah sana kerja jangan ndospok mulu sis, ntar di omel bos kalau dateng telat,"

"haha ok ok.. ntar lanjut lagi. Mbak takut digampar bos haha."

Aku tersenyum membaca pesan mbak Aul. Setelah mengetik balasan untuk mbak Aul, aku kemudian beralih untuk membuka instagram ku itu.

Dua komen dari akun berbeda membuat ku seketika mematung kaku. Aku tersadar baru semalam lah aku membuka kembali akun instagram ku setelah lama ku tutup. Itu pun aku langsung mengunggah foto pria yang memblakangi kamera.

@sintaAna_ku harap dia memang terbaik untuk mu.

Itu lah salah satu komen yang membuatku mematung. Setelah nya satu komen lagi yang lebih membuat ku merasakan efek yang luar biasa dahsyat. Detak jantungku berpacu lebih cepat tidak seperti biasanya.

@fajar95_semu bukan berarti tak nyata. Ketahuilah semu pun bisa berubah nyata.

Degg..

Apa maksud dari tulisannya itu. Yang semu bukan berarti tak nyata dan semu pun bisa berubah nyata

aaaaa berhentilah mengganggu pikiran ku teriak batin ku. Bodohnya aku setelah sekian lama aku sengaja menutup akun ku, kenapa sekarang aku malah membukanya kembali. Bodoh.

Lalu kenapa juga si ganda putra itu ikut komen? Mau fansnya tahu begitu? Aku berdecak memikirkannya. Dulu saja sudah membuat gempar gara-gara pernikahan yang dibatalkan.

Tring..

Satu mesess masuk dalam ig ku. Menyadarkan ku dari pikiran ku tentang dia, dan sialnya aku. Ternyata pesan itu berasal dari dia. Dia perusak suasana pagi ku ini dengan komennya yang ngawur itu, membuat otak ku kembali mengingat tentangnya.

"Hentikan lah hukuman ini. Ku mohon.."

Tulisan dari pesan singkatnya yang masuk dalam kolom pesan ku. Aku menghela nafas kasar sekarang apa yang harus ku ketik untuk membalas pesannya yang sudah terlanjut dibaca itu. Setelah lama berperang dalam kosa kata dan kalimat yang ingin ku tulis untuk membalas pesannya itu. Akhirnya aku pun membalasnya.

"Merasa dihukum he."

"Iya aku merasa dihukum!! Tahu kah kamu gadis menyebalkan betapa kacaunya aku saat ini."

Aku tersenyum miring membaca pesannya itu. Ini lah kali pertamanya kami bertukar pesan setelah kejadian itu. Karena semua aksesnya untuk menghubungi ku, ku putus semuanya. Mulai dari telpon sampai saat ini keberadaan ku. Mereka semua tidak mengetahuinya. Begitu pun sinyonya dalil/Sinta. Dia tidak mengetahuinya.

Setelah hari itu aku memutuskan untuk keluar dari kosan dan merubah semua jadwal kuliah ku. Aku memutuskan keluar dari kosan dan menjauh dari Sinta. Rasanya terlalu sakit jika aku masih melihatnya. Apalagi pria itu juga pasti akan sering ke kosan. Entah berniat untuk menemui ku atau menemui Sinta, gadis pujaannya itu.

Saat ini jadwal kuliah pun ku rombak dan untung nya bisa. Aku bersyukur itu, sehingga bisa menjauh dari Sinta juga.


"Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu." balas ku.

Lagi-lagi dia membalas pesan ku dengan kata-kata yang membuat ku pusing tujuh keliling.

"Aku tahu aku salah Nov. Tapi ku mohon jangan menghindar dari ku atau dari siapa pun."

"Aku tidak menghindar. Hanya saja usahamu dan siapa pun itu yang kau maksud tidak lebih keras dari usah mu saat membuat kebahagiaan semu."

Setelah membalas cukup panjang dan ku harap itu menohok, aku pun langsung menlog out akun instagram ku. Cukup sudah dia bertukar pesan yang tidak penting dengan ku. Pesan yang hanya membuat kepala ku ini pusing.

Jika dia berniat menemui ku, tidak sulit baginya untuk mencari keberadaan ku. Tetapi apa? Nyatanya dia kesulitan mencari keberadaan ku. Sudah terbukti bukan, usahanya mencari ku atau ingin menemui ku hanya sebatas angin lalu. Tidak ada kesungguhan dalam setiap ucapan yang dia keluarkan. Menyakitkan.

Aku membaringkan tubuh ku diatas kasur. Menatap langit-langit kamar yang seperti menayangkan berbagai kenangan ku saat bersamanya.
Sulit? Tentu. Ku yakin semua wanita akan merasakan kesulitan yang sama seperti ku.

Sulit untuk melupakan semuanya. Kenangan indah, tawa bersama, leluconnya, bagaimana bisa semudah itu melupakannya. Dan bagaimana seseorang yang sudah akan mengikat janji suci bersama namun tak hayal itu semua hanya sandiwara belaka.
Pastilah merasakan sakit yang teramat sakit karena dibohongi.
Cinta yang ku yakini nyata ternyata hanya mainan.

Bagaimana perasaan ku? Entah lah aku juga tidak tahu bagaimana perasaan ku saat ini. Yang aku tahu hanya aku ingin menjauh dari semuanya. Mencoba melupakan kenyataan pahit itu meskipun sampai saat ini kenyataan itu justru terus saja berputar-putar dikepalaku.
Seakan tidak ingin ku lupakan.

Semakin aku ingin melupakan semua tentang nya itu, semakin sulit juga aku melupakan nya. Dia dan semua tentang nya sudah menjadi sebagian dari hidup ku. Aku tidak mengelak tentang itu.

"Mencintainya yang mencintai dia itu sulit" gumamku..

Bersambung....

Salam Author..

Mr. Badminton ( COMPLETE √ )Where stories live. Discover now