#15

488 26 0
                                    

Happy reading all

Pagi yang indah tentunya, matahari pun sudah bersinar cerah  meski jam dinding baru menunjukkan pukul 05.30.

Aku memilih bangun setelah beberapa menit memilih rebahan setelah sholat subuh. Aku melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Hari ini aku sedang tidak mau keduluan oleh si nyonya dalil yang kalau mandi bisa satu jam sendiri. Aku bisa telat ke kampus nantinya. Selesai mandi, aku pun langsung berniat membangunkan si nyonya dalil itu. Dia lagi halangan sehingga jam lima lebih ini belum bangun.

Tiba-tiba aku memiliki satu ide jail untuk mengerjainya. Dewi jahat sedang berperan, kekeh ku. Aku mengambil lipstik yang  ada di meja lalu naik dengan hati-hati ke atas kasur.
Tentu kalian sudah tau apa yang akan ku lakukan hihi. Yaps benar, aku akan mencoret-coret wajahnya. Tenang saja, tidak banyak, hanya beberapa gores lipstik saja.

Selesai dengan acara menjaili orang, aku langsung bergegas memasak untuk sarapan pagi ini. Aku mengambil sawi putih dan tahu untuk ku buat sarapan. Saat aku sedang memasak aku mendengar Sinta yang beriak heboh. Aku yakin dia sedang berdiri tepat dihadapan cermin kamar mandi, karena aku sempat melihat dia yang keluar membawa handuk.

"Bener-bener jailnya Fajar nurun ke lo." ucapa Sinta dengan menghentakan kakinya setelah keluar dari kamar mandi. Aku pun yang mendengarnya kemudian berbalik badan mengadap ke arahnya dengan kekehan ku.

"Ceilah, Fajar lebih parah dari aku, Sin." cengirku tanpa dosa kearahnya. Dia semakin cemberut setelah mendengar jawabanku.

"Tapi kalian berdua sama. Apa jadinya nanti anak kalian kalau dua-duanya jailnya minta ampun kek gini, bisa-bisa_au ah." Sinta tanpa melanjutkan ucapannya langsung melangkah kesal masuk kembali ke kemar mandi.

Aku tertawa terbahak melihat kekesalannya itu, maafkan sahabatmu ini sayang.

"Berhenti tertawa Nova, aku akan membalas mu nanti." teriak Sinta dari kamar mandi. Bukanya diam aku malah semakin tertawa.

Fajar pov

Aku masih sibuk dengan latihan ku dan beberapa pertandingan yang sebentar lagi akan ku hadapai. Bukan aku saja sih, tapi lebih tepatnya aku dan Rian juga atlit yang lain. Ya, kalian sudah tau pastinya. Aku dan Rian memang berpasangan dalam setiap pertandingan, namanya juga ganda putra. 

Saat ini aku sedang berlatih untuk mempersiapkan diri ikut serta dalam turnamen yang akan dilangsung tak kurang dari satu bulan lagi.

Aku bukan hanya sibuk dengan acara atlit ku, namun juga sibuk mengurus acara pernikahan ku yang dua minggu lagi akan di adakan. Walaupun semua tentang acara itu sudah ku serahkan pada ahlinya tapi bukan berarti aku bisa bersantai. Aku masih harus mengontrol pekerjaan mereka juga.

Acara pernikahan ini tidak mewah, sederhana. Karena selain aku dan mempelai wanita yang tak lain adalah Nova menginginkan yang sederhana. Aku juga tidak memiliki banyak waktu. Selesai acara pernikahan nanti, tiga haris setelahnya aku harus bersiap terbang ke hongkong untuk mengikuti turnamen bulutangkis disana, dan setelahnya aku juga ada beberapa turnamen lagi yang harus ku ikuti.

Tahun ini memang aku terlalu sibuk memang, sesudah pernikahan harusnya bulan madu dengan pasanganku. Aku justru harus mengikuti pertandingan dan meninggalkannya sendiri. Namun, itulah yang memang aku inginkan untuk saat ini. Menyibukan diri dengan berbagai turnamen, bukan karena ingin menyakitinya, hanya saja aku belum siap untuk melakukan semua itu. Sangat terlihiat egois memang.

Tetapi aku bersyukur karena gadis menyebalkan dan bawel itu mengerti tentang kesibukan ku. Tetapi bagaimana jika dia tahu kalau aku sengaja menyibukan diri? Akan kah dia kecewa padaku nantinya?

Mr. Badminton ( COMPLETE √ )Where stories live. Discover now