#19

449 24 0
                                    

Happy reading all.

Malam ini aku sudah siap dengan baju batik berwarna merah maroon dan rok yang senada dengan bajuku dan jilbab yang cocok dengan warna bajuku. Tidak lupa menggunakan sepatu yang tingginya hanya lima senti. Agar aku tidak terbanting dengan Mas Restu yang tingginya seperti tiang listrik hehe. Aku tinggal menunggu Mas Restu menjemput dikosan.

Seperti yang sudah dikatakan kemarin. Malam ini aku kan menemani pria itu ke acara temannya itu. Aku juga tidak tahu acara apa itu, yang jelas Mas Restu hanya meminta ku menggunakan baju batik. Itu saja yang ku tahu.

Aku melihat mobil honda jazz yang melaju mendekat ke arah kosan ku. Aku yakin itu dia orangnya.

Benar saja, orang yang ku tunggu pun keluar dari mobilnya dengan penampilan yang hampir sama dengan ku. Hanya saja warna batik ku dan mas Restu tidak terlalu senada.
Mas Restu tersenyum padaku.

"Sepertinya sudah siap." ujarnya yang sudah mendekat.

Aku mengangguk sebagai jawaban. Penampilannya malam ini sangat berbeda. Jauh lebih tampan dan terlihat semakin berwibawa haha..ngaco kamu Nov-Nov. Tetapi memang itu kenyataannya.

"Yuk. Takut telat nanti." ajak Mas Restu. Aku pun mengangguk kembali dan melangkahkan kaki ku mendahului Mas Restu.

Mas Restu pun membukakan pintu mobil untukku setelah kami sampai disamping mobil, kemudian dia pun memutari mobil untuk duduk di kusri kemudi.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang. Maklum yang bawa kan pak pol lantas jadi ya gitu. Sesuai aturan dan undang-undang hihi.
Tidak butuh waktu lama mobil pun sampai di gedung tempat acara di adakan. Selama perjalanan tadi Mas Restu banyak bericara, menyuruhku untuk tidak gugup dan lainnya.

"Boleh Mas gandeng kamu?" tanya Mas Restu. Saat kami akan memasuki gedung mewah ini bersama.

Aku pun menatap Mas Restu yang menunggu jawaban ku. Aku tahu dia bertanya seperti itu karena ingin menjagaku. Bukan yang lainnya, meksipun ada alasan lain aku tak masalah, hihi.

Tanpa banyak kata, aku pun melingkarkan tangan ku pada lengan kekarnya yang tertutup baju batiknya. Mas Restu tersenyum lembut, dia mengacak kepala ku yang tertutup jilbab dengan gemas.

"Iss Mas Restu." gerutu ku tak suka. Aku pun membenarkan jilbab ku kembali.

Sedangkan si pemilik tangan jail itu hanya terkekeh menatapku. Aku melingkarkan kembali tangan ku pada lengan kekarnya.

"Ayo masuk, keburu selesai nanti." ujar Mas Resttu sedikit bergurau.

"Ya udah yuk." ujarku.

Aku dan Mas Restu pun masuk kedalam gedung setelah mengisi daftar hadir, lebih tepatnya dia yang mengisi daftar hadir hihi.

Aku tersenyum, malam ini seperti aku menjadi ratu sehari saat berjalan di atas karpet merah. Hurang kampung mah alay hihi. Kedatangan Mas Restu dan aku pun tidak luput dari pandangan tamu yang lain. Mereka menatap kami seakan kami itu memang pasangan raja-ratu yang sedang berjalan diatas karpet merah. Ya, walaupun memang benar adanya, kami memang sedang berjalan diatas karpet merah, bedanya kamu bukan raja-ratu.

Mas Restu pun mengajak ku untuk mendekat ke salah satu gerombolan yang ada. Mereka terdiri dari tiga orang pria dan dua wanita. Mungkin salah dua dari mereka membawa pasangan. Dan aku tebak juga mungkin mereka teman-teman mas Restu.

"Hai bro." sapa Mas Restu.

"Hai..lo Res kirain siapa." ujar salah satu teman Mas Restu yang baru ku tahu bernama Ali.

Mr. Badminton ( COMPLETE √ )Where stories live. Discover now