03.Just One Day

2.5K 204 28
                                    

Hujan bukanlah kutukan tentang gemericiknya yang dapat membangkitkan kisah dimasa lalu.Karena pelangi setelah hujan adalah bukti tentang mimpi indah tersembunyi yang telah tuhan persiapkan tanpa kita ketahui.

🌙

       Kesekian kalinya keheningan memasuki ruang makan malam ini, hanya terdengar sumpit yang tanpa sengaja menyentuh pinggiran mangkuk sehingga tercipta suara dentingan.

Taehyung masih tak berkata kata, yang padahal sorot matanya menimbun setidaknya sebait kalimat panjang untuk disampaikan pada Taehyun yang tengah makan dengan tenang diseberang meja.

Taehyung mengingat nasihat itu, jangan pernah berbicara saat makan.

Saat ini Taehyung menahan kalimatnya atau Zain akan memasukkan daging asap ke mulutnya agar ia berhenti bicara.Ah, kenangan itu bahkan terbawa ingatannya sampai sekarang.Puluhan tahun sudah berlalu namun sepotong kenangan hari itu masih segar seperti baru disemai tadi pagi.

        Kuncup kuncup rindu dihati mulai semerbak berkembang laksana diserbuk oleh sekumpulan kumbang. Bagai karang yang tertengger ditepian samudra, Taehyung mencoba untuk tetap tegak akan deburan ombak kenangan yang tiba tiba datang.

"Appa, Taehyun ke kamar dulu." Kursi didepan Taehyung bergeser sesaat setelah Taehyun menegakkan tubuhnya.Taehyung tersentak langsung tersadar dari lamunannya.

"Tunggu dulu Taehyun, appa ingin membicarakan sesuatu denganmu."Cegah Taehyung yang seketika menginvansi gerakan Taehyun.

Bocah itu mengurungkan niatnya meninggalkan meja makan.Mangkuk yang hendak dibawa ke wastafel berakhir terletak kembali diatas meja.Taehyun mendudukan kembali bokongnya dan lurus menatap khidmat ayahnya.

"Apa yang ingin ayah bicarakan?" Mata Taehyun mengerjap pelan, menunggu dengan sabar kata kata yang sedang dirangkai oleh Taehyung.

"Lusa ayah ada syuting episode terakhir di pulau Ryukyu.Dan rencananya ayah akan—"

"Jadi Taehyun harus menginap dirumah Hera ahjumma lagi?" Salah satu alis Taehyun menukik.

      Jika kalian bertanya siapa Hera, dia adalah istri dari sahabat karib Taehyung, si bantet tampan nan seksi Park Jimin.Taehyung memang sering menitipkan Taehyun kepadanya jika Taehyung diharuskan untuk pulang larut maupun syuting diluar kota.Hera perempuan yang baik, sosok ibu yang pengertian dan menyenangkan.Dia selalu mengurus Taehyun dengan baik seperti ia mengurus Park Mino, putranya sendiri.

"Kali ini kau tidak perlu menginap dirumah bibi Hera dan paman Jimin, karena lusa appa akan mengajakmu."

"Woahhh jinjja?"

Wajah Taehyun terbias ceria.Ia terlampau kaget dan bahagia, sampai terlupa untuk menutup kembali bibirnya yang sedikit menganga.

Taehyung tak perlu waktu berpikir untuk memberikan sebuah anggukan kepada Taehyun, pun tak lupa dengan segaris lengkungan yang sengaja ia sematkan.

"Karena syuting kali ini bertepatan dengan liburan musim panas jadi ayah bisa mengajakmu berlibur sekalian.Mungkin ayah akan syuting selama dua hari saja disana dan setelah itu adalah waktu kita untuk liburan."

Senyum Taehyun belum mengabur dalam pandangannya, setia menyempurnakan paras tampan sang putra. Jemarinya terarah menyusup diantara surai lembut Taehyun, percayalah perlakuan kecil itu justru membuat Taehyun memperlebar cengiranya.Cengiran kotak yang mirip dengan milik ayahnya yang dulu berhasil membuat sang ibu jatuh cinta.

🍃

     Jarum panjang terus berkejaran menuju angka enam, sementara jarum pendeknya hampir menyentuh angka yang berada dipuncak jam dinding.Purnama menggantung diselasar awang awang pendarnya lebih terang manakala hari jua  semakin matang.Hembusan sejuk hawa mengurai helaian rambut yang mulai memutih, menusuk pori pori keriput yang malam ini hanya dibalut kimono tipis berwarna biru.

Imam Dari Negri Para Oppa 2Where stories live. Discover now