24. Let Me Know

877 91 22
                                    

Sekedar informasi pada chapter kali ini mengandung unsur bahasa yang kurang baku.Sedikit kasar.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kamu serupa malam yang pekat ditinggalkan mentari.Sunyi dan penuh misteri

🌙

        Dunia adalah panggung yang nyata dari sebuah sandiwara.Kita tak tahu rupa asli masing masing orang.Terkadang sampul pun tidak bisa menjamin baiknya isi.Menilai orang tidak bisa hanya berpondasikan sesuatu yang nampak saja.Nyatanya Yudas Iskariot pun bisa berkhianat pada Nabi Isa As; padahal keduanya berhubungan baik.Atau Abdullah bin Ubay si pembesar munafiqin yang bersembunyi dalam tabir iman; diam diam berusaha menghancurkan Rasulullah dari sisi internal.Melakukan provokasi—  membelotkan setidaknya 300 pasukan jihad agar tak pergi ke medan perang Uhud.Benar benar munafik.

Tapi yang namanya ular itu memang sangat licik.Pandai mengelabuhi.Zain bahkan sampai tak menaruh curiga barang sebentar pada Yuta yang sejatinya sang pionir utama dari penculikan dan penyekapan yang tengah terjadi pada dirinya.

"Dasar kau penghianat.Apa maksudmu dengan melakukan ini pada ku?!" Zain berteriak marah hingga urat tubuhnya unjuk diri, terlihat berlekuk lekuk di leher.

"Jangan berteriak, sayang.Kau akan kehilangan banyak tenaga nanti.Kau tahu aku bahkan masih belum memulai permainannya." Satu smirk iblis kembali muncul disusul gelengan tegas mengarah pada pintu keluar.Zain merasa jijik teringin memuntahkan seluruh isi lambungnya saat itu juga.

    Kelewat paham dengan instruksi yang diberikan, kedua preman tadi terbirit melenggang pergi dari ruangan.Meninggalkan kedua manusia berbeda gender itu berada ditengah tengah bisikan suasana yang kian menegang.

"Bajingan kau Yuta!"

Pria itu tertawa mendengar umpatan yang diserukan Zain tanpa sensor.Barangkali Zainpun tak akan pernah menyesal menghadiahi Yuta seribu umpatan yang sama untuk mengapresiasi perilaku tidak bermoral pria tersebut.

"Kau baru sadar kalau aku bajingan?ckckck kasihan sekali." Dia berjalan mendekat dan berhenti disamping tubuh Zain, "Ah ya, kau tadi bertanya kenapa aku melakukan semua ini, bukan? Mari ku beritahu."

"Aku tidak butuh penjelasanmu."

"Tapi aku akan tetap menjelaskan.Sederhana sebenarnya, semua ini tak akan terjadi bila kau tetap membiarkanku untuk meminangmu."

Zain terkekeh, seolah kalimat Yuta cukup lucu untuk membangkitkan selera humornya, "Setelah tahu bagaimana sifat aslimu, aku justru sangat bersyukur karena telah menolak pria sepertimu.Dan ya, apa kau pikir dengan melakukan semua ini aku akan berubah pikiran? Kau bodoh, Yuta.Sampai kapanpun aku tak sudi mencintai dan menerima mu."

"Akupun tak butuh di cintai dan di terima wanita tua sepertimu." Sarkasnya, merundukan tubuhnya bungkuk di depan Zain.Meneriakkan kalimat tersebut tanpa skeptis pun terajut di dalamnya.

"Apa maksudmu?"

"Selama ini yang bodoh itu kau, Kaori.Kau berpikir aku benar benar mencintaimu, hah?" Yuta bungkam sejenak menggantung kalimatnya pada udara kosong.Beralih mengayun tungkai menuju ke belakang kursi, menyisir sekian banyak debu di lantai dengan sepatunya, "Ku akui parasmu tak terlalu buruk, tapi aku sama sekali tak tertarik dengan itu.Fakta tak akan berubah bahwa kau terlalu tua untuk pria sepertiku.Hanya saja posisiku dalam keluarga berada di titik yang penuh kerugian.Aku anak bungsu sementara kau anak semata wayang.Bukankah dengan menikahi mu akan mendatangkan banyak keuntungan untukku?"

Imam Dari Negri Para Oppa 2Where stories live. Discover now