34. Let's Go

1.1K 100 16
                                    

Pada akhirnya kita hanyalah sebuah genangan keruh di salah satu sudut gerimis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada akhirnya kita hanyalah sebuah genangan keruh di salah satu sudut gerimis.Yang tumpah ruah menyimpan segala kenangan tentang datangnya hujan.


🌙


     Sisa gugur bunga sakura masih harum menutupi bahu jalan.Terlarut bersama waktu yang tergelincir di pukul sepuluh malam.Nyalang pendar rembulan membelai arakan awan hitam.Pun sekawanan bintang belum jua padam berkedip di atas sana.Saling bersahutan mengejek Taehyung yang hanya sendirian meniti langkah bisu di jalanan kota Seoul.Berbekal jaket kulit yang sama dengan yang dipakainya tadi sore, Taehyung memulai perjalanannya yang tanpa tujuan pasti.Kemana langkahnya bergerak pergi, ia tak tahu.Hanya damai yang ingin Taehyung capai.Yang barangkali bersembunyi di bawah temaram lampu jalan atau bahkan menyendiri di kolong jembatan penyeberangan.

Taehyung ingin bermigrasi— jauh dari garis orbit kehidupan.Sejenak menghindari pola rumit takdir.Tepekur dalam ruang sunyi yang memungkinkannya untuk menangis tanpa di ketahui siapapun, bahkan bayangannya sendiri.Selama ini ia terlalu lama berusaha terlihat tegar, yang padahal ketika waktu jatuh menyisakan sepertiga malan Taehyung hanyalah raga lemah yang terisak dalam sujud panjang.Dan hari ini semua telah melampaui takarannya, mendorong Taehyung untuk menampakkan sisi pecundangnya.Menangis keras meratapi puzzle sialan yang diciptakan Zain, dimana Taehyung terlalu bodoh untuk menyelesaikannya.

  Ada yang menukik turun ke dasar hati Taehyung tatkala kata kata memuakkan itu keluar dari bibir Zain.Sesak menghimpit dada sampai terlintas pikir untuk berhenti menghembus napas.Taehyung frustasi dengan pelik kisah hari ini.Dalam satu urutan waktu semua berubah terlampau cepat.Tiba tiba saja galaksi berhenti tersenyum, mengutuk dunia menjadi kelam tanpa alasan yang bisa diterima penalaran.

Taehyung melemas sampai cengkramannya jatuh dari bahu Zain.Pandangan yang mendadak kosong, hampa tanpa rintik cahaya yang sebelumnya menguasai bola mata hazel itu.

"Jangan membuat kebohongan, Zain.Talak apa yang kau bicarakan? Selama ini sekalipun aku tak pernah menalak dirimu.Kau harus tahu itu."

Isakan Zain tertahan di sekat jarak antar keduanya, wajahnya yang tertunduk diangkat perlahan."Bagaimana bisa kau menyebut ku berbohong saat apa yang ku katakan adalah sebuah kebenaran."

"Karena aku tak pernah mengucapkan talak apapun padamu." Taehyung bersikeras ingin menang dalam perdebatan ini.

"Kau memang tak pernah mengatakannya, tapi keadaanlah yang sudah membuat kita bercerai."

Benang terurai dari gulungannya— semakin panjang— pun kusutnya telah membuat Taehyung harus tercenung berpikir keras.

"Apa maksudmu?" Tanya Taehyung parau.Matanya berkilat oleh rasa penasaran.

Imam Dari Negri Para Oppa 2Where stories live. Discover now