06.I'm Fine

1.4K 144 24
                                    

Takdir memiliki skenarionya sendiri.Dan kita cukup bersyukur atas segala sesuatu yang telah tuhan berikan.Karena hidup bukan hanya tentang apa yang kita inginkan tetapi juga tentang apa yang kita butuhkan.

🌙

    Sekitar tiga jam lalu matahari pamit pada Okinawa.Undur diri untuk mengawali hari dibelahan bumi yang lain.Beruntung malam ini Taehyun tak berpapasan dengan banyak orang selama ia melangkah menuju restoran hotel.Itu artinya masih sedikit orang yang akan menganggapnya gila karena tersenyum pada ponsel.

Taehyun tidak dapat menyembunyikan tawanya ketika membaca chat terakhir dari Daejin.Tidak ada yang istimewa sebenarnya dari percakapan keduanya, hanya berisi keluhan Daejin tentang liburan musim panas dikampung halamanya di Andong.Dan ketika Daejin bercerita tentang dirinya yang terperosok parit saat mengikuti kakeknya pergi ke ladang membuat tawa Taehyun pecah.

"Prankk"

"Brukk—"

     Taehyun meringis merasakan lututnya mencium dinginnya lantai.Seseorang menabraknya sampai terjatuh dan parahnya orang itu meninggalkan Taehyun, lebih mementingkan panggilan yang masuk ke ponselnya seraya mempercepat langkah kakinya.Taehyun ingin marah tapi Taehyun sadar disini ia juga bersalah karena mengabaikan sekitar.

Taehyun memungut ponselnya yang jatuh.Untung saja benda itu tidak sampai pecah, ayahnya baru membelikan ponsel itu saat ulang tahunnya yang ke dua belas.

"Butuh bantuan?"

Kepala Taehyun sedikit mendongak mencari tahu siapa pemilik tangan yang saat ini tengah terulur padanya.

"Eomma?"

Tidak ada sahutan hanya tangan halus yang mulai bergerak mengangkat tubuh Taehyun agar menegak.

"Namaku Kaori jika kau lupa, nak." ujarnya setelah membantu Taehyun bangkit.

"Oh maaf dan terimakasih untuk bantuannya." Taehyun membungkukkan tubuhnya.

"Kau tidak apa apa?"

Taehyun menggeleng, "saya baik baik saja.Sekali lagi terimakasih."

"Baiklah kalau kau tidak apa apa, aku pergi dulu." Kaori mulai melangkahkan kakinya menjauh menuju arah pintu keluar hotel.

     Taehyun bergeming ditempatnya, gusar menggerayanginya saat ini.Dalam dirinya sedang berseteru antara tetap memilih diam atau mengutarakan satu kalimat pendek yang bermutasi dalam pikirannya.

"Nyonya Kaori!"

Kaori berhenti pada langkah ketujuh.Pantopel hitamnya berdecit.Dengan perlahan ia membalikkan pandangan.Mencari alasan bocah berkaos putih polos itu menyerukan namanya.

"Hati hati dijalan."

Sadar tak sadar Kaori sudah menerbitkan senyumannya.Tipis, namun sudah cukup untuk mempercantik parasnya.Lalu kepalanya mengangguk sebagai sebuah bentuk balasan.

Dan Taehyun sudah tak dapat mendefinisikan perasaannya, tiba tiba saja ada kupu kupu yang menyerbuk kuncup kuncup rasa bahagia dalam batinnya.Pertemuan hari ini perlahan mulai mengobati rindu yang telah lama membiru.

🍃

"Appa, besok kita pulang ke Korea?" Taehyun menepikan piringnya yang telah tandas.Melesatkan tatapan kearah ayahnya yang baru saja menyelesaikan suapan pasta terakhir.

"Kenapa? Kau masih ingin disini?"

"Hmmm bagaimana ya, Taehyun suka berada disini, tapi Taehyun juga rindu rumah." Polos Taehyun disertai cengirannya yang turut bangkit.

Imam Dari Negri Para Oppa 2Where stories live. Discover now