8

4.8K 562 98
                                    

Happy... ( sambung guys)😊

Chapter 8

Jungkook mengabaikan panggilan dari istrinya di handphone-nya.

Agar Putri tak terus menghubungi nomornya, Jungkook kemudian memblokir nomor istrinya.

"Baby, siapa yang meneleponmu?" tanya Sonia saat menuang anggur ke dalam gelas berkaki.

Jungkook baru saja pulang dari kantornya tapi ia memutuskan pulang ke apartemen Sonia.

Rumahnya sekarang terasa seperti neraka untuknya, berbeda dengan apartemen Sonia yang nyaman dan begitu mendambakan.

Apalagi, ketika ia datang ke rumah Sonia, Sonia selalu berpenampilan cantik dan kekasihnya itu bahkan telah mempersiapkan makan malam yang lezat untuknya.

Begitu Sonia ingin mengajak Jungkook makan malam di dapur, Jungkook menarik tangan Sonia untuk duduk di sofa terlebih dulu.

Jungkook sangat merindukan Sonia dan ingin berlama-lama dengan wanita itu.

"Bukan siapa-siapa," jawab Jungkook.

"Dari istrimu, ya?" tanya Sonia saat melihat Jungkook melihat ponselnya dengan wajah tak senang.

Jungkook mengangkat kepala, ia tersenyum pada Sonia. Sedetik kemudian Jungkook mencium bibir merah menggoda itu.

"Baby, tidak penting. Aku sudah memblokir nomornya," kata Jungkook, lalu tangannya yang kekar menempel pada tangan Sonia yang masih memegangi gelas anggur.

Telapak tangan Jungkook bisa merasakan jemari Sonia yang dingin. Tak sedikit pun Jungkook melepaskan pandangannya dari mata Sonia.

"Tanganmu dingin?" ucap Jungkook dengan pandangan menggoda.

"Aku baru selesai mandi," jawab Sonia malu-malu.

Jungkook tersenyum pelan, membayangkan sesuatu. Lalu pelan-pelan Jungkook membawa gelas itu ke mulutnya dan meminum anggur. Matanya menatap Sonia seduktif. Menggenggam tangan Sonia erat.

Sonia tak bisa untuk tidak tersenyum, dia suka melihat Jungkook yang sedang tak mengalihkan pandangan. Berlama-lama menatapnya.

"Kau memblokir nomor istrimu?" tanya Sonia yang dalam hati berteriak kegirangan. "Jungkook, kau jahat sekali," ucap Sonia prihatin tapi kemudian ia tertawa senang.

"Sudah kukatakan, aku tidak peduli padanya," sahut Jungkook menempelkan ibu jarinya di bibir Sonia.

"Baby, aku benar-benar mencintaimu." Sonia langsung memeluk Jungkook, menyandarkan kepalanya di dada bidang Jungkook.

"I love you too, baby."

"Jadi, bagaimana dengan perceraianmu?" tanya Sonia yang sudah tak sabar menantikan kabar perceraian Jungkook dan istrinya.

"Tenang saja," jawab Jungkook. "Baby, aku pasti akan menceraikannya secepat mungkin."

🍷🍷🍷

Putri tersenyum pada Jimin dan Jisen yang baru saja kembali dari membeli makanan di luar.

Tak seperti Putri yang tersenyum lepas, Jimin sama sekali tak bisa tersenyum meskipun ia menginginkannya.

Sewaktu Jimin dan Jisen bersama Feby ingin memasuki kamar Putri di rawat beberapa menit lalu, tiba-tiba dokter memanggil Feby lagi. Jimin juga ikut ke sana bersama Jisen.

Sesampainya di ruangan dokter, dokter menjelaskan keadaan Putri pada mereka karena sang dokter tahu suami Putri tidak ada di sana.

Setelah keluar dari ruangan dokter, Jimin pun bertanya pada Feby di mana suami Putri dan Feby mengatakan semuanya pada Jimin. Termasuk Suami Putri yang ingin menceraikan Putri.

Jimin marah. Sangat-sangat marah. Hingga sampai saat ini, dia belum bisa menyembunyikan kemarahan yang terpancar dari sorot matanya.

"Di mana Feby?" tanya Putri yang tak melihat Feby.

"Feby sedang ke toilet," jawab Jimin. Ia kemudian mendudukkan Jisen di atas tempat tidur. Lalu ia menarik kursi untuk duduk.

Jisen dengan asyik mengambil perhatian ibunya untuk menceritakan kejadian ketika ia membeli banyak makanan bersama Feby dan Jimin di minimarket.

Jisen juga mengadu tentang Feby yang suka mencubit pipinya dan Jisen mencolekkan cokelat ke wajah Feby karena kesal.

Sedangkan Jimin, ia saat ini menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia mencermati keadaan Putri saat ini yang masih terlihat pucat.

Putri sedang sakit dan terbaring lemah, ia tengah mengandung anak keduanya, dan suaminya akan menceraikannya. Brengsek suaminya!

Jimin rasanya kesal bukan main. Kenapa ada pria sebegitu bajingannya di dunia ini, pikirnya.

Dulu Jimin harus rela cintanya ditolak oleh Putri karena Putri berkata lebih memilih pria lain.

Saat itu Jimin benar-benar sakit hati, bagaimana tidak? Dia benar-benar jatuh cinta pada Putri dan ia pun yakin kalau Putri juga mencintainya. Masih teringat Jelas di ingatan Jimin saat Putri menangis karena berkata tak bisa menerima cinta Jimin karena sudah ada pria lain yang melamarnya.

Jimin saat itu benar-benar tak percaya dengan ucapan Putri akan menikah dengan pria lain hingga... sebuah undangan datang padanya.

Jimin sangat marah, dia merasa Putri hanya mempermainkannya. Padahal, Putri juga merasa sangat menyesal karena seolah memberi harapan palsu pada Jimin yang nyatanya, saat itu Putri memang mencintai Jimin.

Takdir berkata lain, Putri harus menikah pada pria yang dipilih oleh kedua orang tuanya.

Jimin sangat-sangat ingin membenci Putri tapi ia tak pernah bisa. Ia tahu betul, saat Putri menolaknya, Putri juga meraskan sakit yang terpancar dari sorot matanya yang memerah menyiratkan penyesalan mendalam karena tak bisa menerima Jimin.

Masih belum lepas dari ingatan Jimin, ia juga masih ingat Putri yang meninggalkannya dengan bahu bergetar menahan isak tangis.

Meski hampir 10 tahun yang lalu Putri tak memberitahukan Jimin alasan yang sebenarnya, tapi Feby memberitahu Jimin kalau Putri menikah dengan pria lain dengan alasan Perjodohan.

Jimin terkejut. Seperti dugaannya, dia sangat yakin kalau Putri mencintainya. Tapi dia harus merelakan wanita itu karena Putri sudah dimiliki oleh pria lain.

Jimin benar-benar berjuang untuk menghapus rasa sakit hatinya saat itu. Ia kesal tidak bisa mendapatkan Putri tapi ia juga kesal karena tidak bisa membenci Putri. Ia sungguh-sungguh mencintai Putri bahkan mungkin masih sampai detik ini.

Dan sekarang, lihatlah wanita yang dicintainya sekarat di atas tempat tidur rumah sakit tanpa pria yang lebih dipilih wanita itu dulu daripada Jimin yang jelas-jelas mencintainya.

Jimin berdiri cepatㅡkursi berderit dengan keras.

Putri dan Jisen terkejut.

Jimin menopang pinggang.

Scroll down 😜

Hanya Dirimu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang