18

5.3K 620 195
                                    

Ayo 207 vote baru dilanjut chap 19😜

Author POV

Jungkook mengepal tangannya kuat-kuat saat melihat dari jendela yang tirainya terbuka ternyata menampakkan sebuah pemandangan yang sama sekali tak ia sukai: istrinya baru pulang dan diantar oleh pria yang dibencinya, Jimin.

Jungkook mengepal tangannya kuat-kuat saat melihat dari jendela yang tirainya terbuka ternyata menampakkan sebuah pemandangan yang sama sekali tak ia sukai: istrinya baru pulang dan diantar oleh pria yang dibencinya, Jimin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Papa...."

Begitu mendengar teriakan Jisen dari arah luar, amarah Jungkook sedikit mereda. Diletakkannya berkas perceraian yang baru dibawanya di atas meja dekat sofa lalu pandangannya beralih ke arah pintu masuk.

"Papa." Jisen berlari melewati pintu yang sedari tadi tidak tertutup lalu merentangkan tangan untuk memeluk ayahnya.

Jungkook pun tersenyum begitu melihat Jisen. Dibungkukkannya tubuhnya dan menekuk sebelah lututnya hingga Jisen dapat memeluk tubuh ayahnya. Jisen meletakkan dagunya di pundak ayahnya sejenak kemudian menatap wajah ayahnya. "Pa, papa kenapa lama sekali baru pulang?"

Belum sempat Jungkook menjawab, Putri memasuki pintu, berjalan dengan sebelah tangan bertopang di belakang pinggangnya.

Jungkook melihat Putri lalu tatapannya turun ke perut istrinya yang sudah lebih membesar dari yang terakhir kali ia lihat satu setengah bulan lalu.

Masih sama seperti sebelumnya, raut wajah Jungkook kembali berubah dingin ketika melihat istrinya. Ingin sekali ia cepat-cepat memberikan berkas perceraiannya agar segera ditandatangi istrinya.

Jungkook menahan diri mengingat ada Jisen di sana. Putranya tidak boleh tahu, setidaknya untuk saat ini.

"Ma, lihat, papa sudah pulang," ucap Jisen dengan senang sekaligus bangga karena ia melihat ayahnya duluan dan dengan senang hati memberitahu ibunya.

Berbeda dengan Jisen yang begitu terlihat senang justru kedua orangtuanya saling melemparkan tatapan tidak bersahabat. Apalagi Jungkook yang kini memasang wajah dinginnya.

"Iya, sayang," kata Putri melihat Jisen. Ia tak sanggup melihat suaminya. Apalagi tiba-tiba saja perkataan suaminya yang menyakitkan beberapa waktu lalu terlintas di pikirannya.

"Pa, ayo dong kita ke Puncak. Papa kan waktu itu sudah janji sama Jisen." Jisen menagih janji ayahnya lagi, sedikit memasang tampang merajuknya karena ayahnya sudah pernah ingkar janji.

Masih seperti beberapa bulan lalu, keinginan Jisen belum berubah. Pergi ke Puncak bersama orangtuanya. Ia ingin ke vila milik ayahnya lagi di sana, bermain bersama pamannya Taehyung lalu mandi di kolam renang belakang vila sambil bermain bersama kedua orangtuanya.

Jungkook ingin menolak, tapi Jisen sudah memasang tampang merengut duluan.

Jisen menyilangkan tangan. "Dulu kata Papa kita tidak boleh bohong dan ingkar janji," ucap Jisen membalikkn kata-kata yang pernah dikatakan Jungkook padanya.

Hanya Dirimu ✔️Where stories live. Discover now