27

4K 397 71
                                    

Hai, hai, masih ada yang belum tidur?🤗

Absen dulu. Jadi, malam minggu ini kalian ke mana?😂

Chapter 27

Jungkook akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh Taehyung dan seorang Dokter langsung menanganinya dengan sigap.

Jungkook mendapatkan pertolongan lama sebab orang-orang yang melihat kecelakaan mobil itu tak berani menolong Jungkook karena takut menjadi saksi. Taehyung yang mendatangi tempat kejadian itu pun mengumpat pada orang-orang yang hanya menonton kakaknya yang terluka parah. Dan lebih gilanya lagi orang-orang bukan menolong malah sibuk mengambil gambar Jungkook yang sekarat dengan handphone mereka masing-masing. Padahal mungkin... Jungkook... tidak, tidak. Taehyung tidak boleh berpikir yang tidak-tidak.

"Pasien sudah kehilangan banyak darah. Kita perlu melakukan transfusi darah secepatnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Dokter Nanda pada suster Cahyana setelah memeriksa kondisi Jungkook.

"Tapi... kita sedang tidak memiliki stok darah A, Dok. Bagaimana ini?" tanya suster Cahyana agak panik.

"Bagaimana dengan darah O?" tanya dokter. Tapi suster Cahyana menggelengkan kepala, menandakan stok darah O juga tidak ada.

Taehyung semakin panik, semakin sulit untuk bernapas setelah mengetahui harapan kakaknya selamat semakin menipis. Taehyung tak bisa lagi menahan air matanya. Jadi buliran bening itu lolos dan menuruni pipinya. "Dokter... tolong lakukan apapun yang terbaik untuk kakak saya. Apapun, Dok. Semuanya akan saya bayar asalkan kakak saya bisa selamat!" desak Taehyung yang sangat cemas juga merasa sangat bersalah karena kakaknya kecelakaan di saat mereka sedang berteleponan.

Taehyung tidak peduli lagi dengan keringat yang membasahi tubuhnya, ataupun air mata yang membasahi wajah ataupun bekas darah kakaknya yang masih menempel di kemejanya.

Dokter Nanda mengusap peluh yang membanjiri wajahnya. Ia memutar otak, mencari jalan keluar yang tepat untuk menyelamatkan nyawa pasiennya. Dokter Nanda melepas stetoskop yang tergantung di lehernya dan memasukkannya ke saku jas dokternya.

"Maaf, kami sedang tidak memiliki stok darah A yang diperlukan pasien," ujarnya jujur dan dengan berat hati menambahkan, "kalau pasien tidak segera mendapat donor, ia bisa meninggal akibat kekurangan darah."

Taehyung lebih terkejut lagi. Ia tidak boleh kehilangan kakaknya. Kakaknya harus tetap selamat. Atau dia akan merasa bersalah seumur hidup karena berpikir kecelakaan kakaknya diakibatkan karena dirinya yang menelepon.

"Dokter! Rumah sakit ini adalah instansi besar! Bagaimana bisa pihak rumah sakit tidak bisa mengusahakan pertolongan pasiennya," kata Taehyung dengan suara meninggi karena ia sudah kebingungan setengah mati. Sayang sekali, ia tidak bisa menolong kakaknya sebab golongan darah yang ia miliki dan kakaknya berbeda. Sedangkan Yan, adik perempuannya yang memiliki golongan darah yang sama seperti Jungkook baru saja beberapa jam lalu pergi ke Singapore.

Taehyung tidak bisa berpikir dengan baik sekarang. Sedangkan kakanya di dalam sana sedang berduel dengan waktu. Bahkan sudah banyak waktu yang Taehyung sia-siakan untuk berpikir. Taehyung teringat akan ayahnya, tapi ayahnya sedang sakit, darah ayahnya tidak akan bisa untuk kakaknya. Taehyung ingin bertanya pada istri Jungkook tentang golongan darah kakak iparnya, sialnya nomor kakak iparnya itu tidak aktif. Taehyung bisa gila memikirkan ini semua.

Di mana sebenarnya kakak iparnya itu? Suaminya kecelakaan dan dia bahkan tidak tahu.

Taehyung melihat Dokter Nanda. Ada ekspresi bersalah yang tergambar di wajah sang dokter. Ia juga berharap kalau ia dapat menolong pasiennya. Taehyung sadar ia tak seharusnya menyalahkan sang dokter. Tapi mau bagaimana lagi? Ia panik dan kebingungan setengah mati.

Taehyung mencari kontak handphone-nya dan menghubungi siapapun yang bisa ia hubungi. Begitu panik ia cepat-cepat bertanya pada si penjawab telepon tentang golongan darah mereka. Tidak beruntung, golongan darah mereka bukan golongan darah A. Dan yang mempunyai golongan darah A sedang berada di luar kota. Ada satu yang mempunyai golongan darah O tapi orang itu malah sedang mabuk. Taehyung meremas rambutnya frustasi. Ia benar-benar menumpahkan air matanya sekarang.

"Taehyung," panggil seseorang.

Taehyung memang sedang frustasi, tapi ia tidak akan lupa siapa pemilik suara lembut itu. Ia menoleh. Benar, itu Ririn.

Seorang wanita cantik dengan kerudung biru yang dulu pernah menjadi kakak kelasnya semasa SMA. Wanita itu 2 tahun lebih tua darinya, tapi faktanya wanita cantik itu adalah cinta pertamanya Taehyung. Sayangnya, wanita itu dulu menolak Taehyung sebab wanita itu tidak ingin berpacaran sesuai mengikuti ajaran agama.

"Taehyung, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ririn dengan suara gusar menghampiri Taehyung yang menangis.

Taehyung tidak peduli ia sedang menangis. Dengan suara yang sangat serak Taehyung menjawab, "Kakakku kecelakaan."

"Astagfirullah." Ririn menutup mulut dengan tangan, tampak terkejut mendengar pernyataan Taehyung. Ia juga bisa merasakan kesedihan yang sedang dialami pria yang ada di depannya.

TBC

Kira-kira kalau Putri lahiran nama anaknya siapa? (Dari J) cewek dan cowok. Jangan lupa comment biar besok Yan update lagi 😘😘

Hanya Dirimu ✔️Where stories live. Discover now