30

3.8K 362 70
                                    

Mataku terus memandang kolam biru yang terletak di belakang homestay. Entah sampai kapan aku harus bersembunyi dari Jungkook. Statusku masih tergantung sebagai istrinya. Haruskah aku kembali untuk menyelesaikan segala masalahku dengannya? Tapi hatiku terlalu membangkang.

Aku tak tahu apakah aku sanggup berhadapan dengan pria yang kucintai atau aku malah akan terbujuk rayunya lagi.

"Mama... Mama..." Suara Umi yang menirukan anak kecil membuatku menoleh. Aku tersenyum ketika melihat Jasmine di gendongan Umi. Kedua tanganku mengambil alih Jasmine dan membawanya ke dalam gendonganku.

"Putri lagi memikirkan apa? Dari tadi Umi lihat Putri asik melamun," kata Umi begitu duduk di sampingku.

"Tidak ada kok, Umi. Putri tidak memikirkan apa-apa," jawabku sekenanya.

Umi menatapku dengan ekspresi khawatir. "Putri rindu suami ya?" tebak Umi.

Aku hanya balas tersenyum. Menjawab tidak, protes pun juga tidak.

Umi meletakkan sebelah tangannya di atas pahaku. "Kalau Putri merasa ingin kembali ke Jakarta, Putri kembalilah. Selesaikan masalah dengan suami Putri," nasehat Umi.

Pikiranku menerawang jauh. "Putri takut, Umi."

"Kalau Putri terus berpikiran seperti itu, mau sampai kapan Putri terus seperti ini. Sudah setahun, Putri... jangan terus hukum diri seperti ini."

"Putri bukannya menghukum diri sendiri, Umi. Putri hanya tidak mau berhadapan dengan sua..." Aku tidak sanggup melanjutkan kata-kataku. Apa sebenarnya yang kuingankan.

"Putri, cepat atau lambat apa yang terjadi akan terjadi. Suka atau tidak suka lambat laun pasti Putri akan hadapi. Putri bukan takut berhadapan dengan suami, Putri takut berhadapan dengan kenyataan, ya kan?" kata umi. Benar-benar pandai menebak isi hatiku.

"Umi, Putri masih butuh waktu," ucapku. Yang aku sendiri bahkan tak tahu butuh berapa banyak waktu lagi.

Umi menyentuh bahuku. "Ya, Umi mengerti. Putri boleh ambil waktu sebanyak-banyaknya. Umi senang Putri dan anak-anak tinggal di sini, tapi Umi hanya tidak ingin lihat Putri asik melamun terus. Sudah tiba waktunya Putri menghadapi masalah ini, bukan lari dan terus bersembunyi."

"Ya, Putri mengerti, Umi." Aku mengangguk tanda mengerti.

"Oh iya, Putri. Nanti Umi akan pergi ke Padang. Boleh Umi minta tolong?"

"Tolong apa, Umi?" tanyaku.

"Besok pagi ada tamu yang datang mau sewa homestay. Putri tolong kasihkan kunci ke Mira ya, biar dia yang ngasih kunci ke tamu itu, suruh juga Mira beres-bereskan kamarnya sikit."

"Oh, boleh kok, Umi. Terus kapan Umi pulang dari padang?"

"Kira-kira dua atau tiga hari saja."

Aku mengangguk. "Ya, Umi. Nanti biar Putri kasih tahu Mira."

TBC

1. Apa tanggapan kalian kalau Jungkook Rafanza udah enggak ada lagi karna tidak selamat waktu kecelakaan itu? Ayo, berani comment dong.

2. Kalau kalian enggak beri tanggapan di atas aku tahan update 😜

3. Kalau banyak yang comment langsung aku up lagi😊 udah janji double up sih, cuma sebelum 23.59 masih dihitung malam ini juga kan😁

Hanya Dirimu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang