33

3.7K 336 59
                                    

107 comment langsung aku up 2 chapter lagi😆

Chapter 33

Putri POV

"Kak Putri kenapa? Kakak lagi ada masalah ya?" tanya Mira tiba-tiba. Aku yang sedang mengelap piring pun menghentikan pekerjaanku dan menoleh ke Mira yang mengeluarkan pakaian dari mesin cuci. Tapi dia menghentikan pekerjaannya sengaja menunggu jawabanku.

"Kakak tidak ada masalah kok, Mira," jawabku mencoba mengukir senyum. Suara Umi yang sedang bermain dengan Jasmine di ruang tamu terdengar sampai ke dapur.

Dari raut wajah Mira aku bisa tahu kalau dia tak sepenuhnya percaya dengan jawabanku. Tapi ia tetap mengangguk. "Hmm baguslah, Kak. Mira cuma khawatir kakak sekarang ini jadi sering melamun," katanya.

"Kak, kalau Mira boleh tahu siapa pria yang beberapa hari ini terus berdiri di depan rumah?" Akhirnya Mira yang selalu penasaran bertanya juga. Aku hanya mengangkat bahu. Tidak mau menceritakan kisahku yang menyakitkan. Lagi pula Mira tidak harus tahu tentangku dan Jungkook.

"Assalamualaikum." Ada suara tamu Umi yang baru saja datang. Dan aku sangat mengenali suara itu. Jungkook. Mau apa dia datang kemari?

"Waalaikumussalam. Ayo, masuk Nak Jungkook." Umi mengajak tamunya masuk. "Duduk dulu. Biar Umi buatkan minum sebentar."

"Tidak usah repot-repot, Umi, saya baru saja minum," jawab Jungkook dengan suara ramah.

"Tidak repot kok, kamu duduk saja dulu. Sebentar ya Umi buatkan minum." Tanpa mendengar jawaban Jungkook lagi, Umi sudah tiba di dapur.

"Kak, Mira mau jemur pakaian dulu ya," kata Mira yang sudah mengangkat keranjang cuciannya. Aku hanya mengangguk.

Setelah selesai menyusun piring, aku sendiri tiba-tiba bingung karena tidak tahu harus melakukan apa lagi. Sedangkan jika aku keluar dari dapur, maka aku akan melihat Jungkook di ruang tamu. Dan itu hal yang paling tidak kuinginkan terjadi.

Kudengar handphone Umi berdering dan saat itu pula Umi langsung memanggilku.

"Ya, Umi?" kataku menoleh ke arah Umi yang sebelah tangannya masih mengaduk teh yang ia buat.

"Putri, kamu tolong antar teh ini ke tamu homestay yang sedang duduk di ruang tamu ya. Umi mau angkat telepon sebentar."

Ingin sekali rasanya aku langsung protes, tetapi aku tidak melakukannya. Dengan bibir tersenyum paksa aku pun mengangguk. "Baik, Umi," kataku mengambil secangkir teh yang sudah disiapkan.

Umi mengangkat telepon lalu aku dengan terpaksa pergi ke ruang tamu. Lalu melihat pemandangan Jungkook yang sedang mengulurkan mainan pada Jasmine. Mungkin ini adalah pertama kalinya Jungkook benar-benar melihat Putrinya. Aku mendengar suara kekehan Jasmine, tapi melihat wajah Jungkook seketika membuatku kesal.

"Mau apa lagi kau datang kemari?" tanyaku tidak ingin bermanis-manis pada tamu Umi yang satu ini. Jungkook yang tersenyum pada Jasmine kemudian menoleh padaku. Lalu ia berdiri.

"Putri, aku datang kemari untuk mencarimu."

Aku meletakkan teh di atas meja. Tidak peduli ia meminumnya atau tidak. "Sudah kukatakan. Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi. Apa kau tidak mengerti dengan maksudku?"

"Putri, bagaima pun juga kau masih istriku."

"Istri?" kataku sengaja mencibir. "Apakah layak seorang jalang sepertiku menjadi istrimu?" tanyaku kemudian. Aku masih belum lupa dengan kata-kata yang pernah ia ucapkan padaku. Dia sudah menggores hatiku dan lukanya masih membekas di sana.

Hanya Dirimu ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora