🌷 [6] Punishment

5.6K 276 67
                                    

Vote dan komen...

Terkadang, apa yang orang katakan pada kita menjadi tanda tanya bagi mereka di luar sana.

-Raquilla-
•••

"Cantik ye kan Raq? Udah kayak boneka gitu ngegemesin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cantik ye kan Raq? Udah kayak boneka gitu ngegemesin. Pengen gue bawa pulang ke rumah rasanya." Ragil berceloteh soal Nabilla, Raqa hanya diam, ia memutar bola mata malas.

"Diem lo, setan. Berisik!"

Ragil cengengesan, ia kembali menatap Nabilla yang duduk selonjor sambil sesekali menuliskan sesuatu di bukunya. Panggung sedang dikuasai oleh guru yang memberikan bimbingan hingga Ragil hanya perlu berdiri di pinggir aula bersama Raqa sambil memperhatikan.

"Eh, panggil aja kali ya? Biar dia ngelirik gua," ucap Ragil. "Bah, lo ngebet nih, benci sama suka itu bedanya tipis banget Raq. Anget-anget tai ayam entar jadi anget-anget tai kambing."

"Apasih lu nggak jelas?!" ketus Raqa.

"Yee, au ah. Gue panggil ye, lu awas aja ngelirik, gue tabok itu muka. Hahaha." Ragil bergeser, posisi Nabilla yang berada di belakang memudahkan cowok itu mendekat. Sengaja karena Raqa membiarkan cewek itu duduk di belakang, dengan alasan pantat sakit sekaligus tangan yang diperban.

"Nabilaa. Psst, Nab." Ragil memanggil Nabilla.

Nabilla menoleh, satu alisnya naik. "Kenapa ya kak?"

"Manggil doang. Emang lu lagi ngapain? Keliatannya serius banget."

"Lukis, kenapa emang?"

Ragil terkikik, Nabilla memang polos-polos minta ditendang. Orang lagi sibuk nyatet materi celotehan guru di depan, eh dia malah lukis. Naik darah dah pasti Raqa habis ini.

"Lukis? Wah, jangannn. Entar lu dihukum lagi kayak tadi. Mau? Mending catet tuh celotehan Bu Martha."

Nabilla menggeleng. "Enggak. Emang ibunya ngomong apa? Aku enggak denger."

Ragil menepuk jidat. "Anjir, jadi dari tadi lu ngapain?"

"Yaaa lukis. Kakak mau liat nggak? Aku lukis muka kak Raqa, ganteng banget soalnya," jawab Nabilla polos.

Gantengan juga gue elah, batin Ragil.

Ragil mendekati Nabilla, sempat melirik Raqa yang mencuri pandang ke arahnya. Ragil terkekeh. Ia mendapati wajah Raqa cemberut entah karena apa.

"Wah, lu pinter lukis ya ternyata," ucap Ragil.

Nabilla tersipu malu. "Hehe, iya kak makasih, aku memang suka ngelukis." Nabilla tersenyum, menampilkan lesung pipi sebelah kanannya.

"Kalau gitu, coba gambar muka gue."

"Sekarang?"

"Tahun depan, ya iyalah sekarang."

RaquillaWhere stories live. Discover now