🌷 [37] Satu Malam

3.2K 143 15
                                    

Komen isi ceritanya please...

Now playing-Jaz-Katakan

Chapter 37: Satu Malam

Sebab, dirimu seperti sinar di malam hari, yang selalu ingin kumiliki meskipun tersapa oleh pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebab, dirimu seperti sinar di malam hari, yang selalu ingin kumiliki meskipun tersapa oleh pagi.

-Nabilla Shiletta-
•••

Gila, nekad, pemberani atau nakal, setidaknya itulah kalimat yang cocok untuk Raqa dalam pikiran Nabilla.

Dengan santainya, cowok itu melambaikan kedua tangan, tanpa peduli jika mungkin saja Pak Ujang-mendadak datang kemudian memarahi.

Tunggu, Pak Ujang? Jadi, bagaimana Raqa bisa masuk? Apakah cowok itu menyogoknya? Ah, memikirkannya membuat Nabilla pusing kepala.

"Raqa ngapain di situ?" Nabilla akhirnya berbisik, Raqa tersenyum lalu membuat pola lingkaran di sekitar mulutnya dengan telapak tangan.

"Aku-kangen-kamu." Itulah yang dapat Nabilla tangkap dari pergerakan mulut Raqa. "Boleh masuk?"

Anggukan pasti dari Nabilla menambah keyakinan Raqa bahwa Tuhan sedang berpihak padanya. Apalagi, ketika menemukan tangga di sisi halaman rumah cewek itu, memudahkan Raqa untuk melancarkan aksinya.

Nabilla terperanjat, ia menutup mulut, takut nanti kelepasan berteriak akibat tangga kayu yang dinaiki Raqa patah mendadak.

"Raqa, hati-hati," gumam Nabilla, panik.

Raqa tersenyum, sudah setengah jalan ia lewati, bersama kantong plastik berukuran besar di satu tangannya.

"Aku nggak Papa, jangan khawatir." Samar-samar Nabilla mendengar jawaban Raqa.

Dan barulah ia bisa menghembuskan napas lega kala mendapati cowok itu menyembulkan kepala. "Hai." Berlanjut melompat memasuki kamarnya. "Nggak mau balas sapaan aku?"

"H-hai," jawab Nabilla. Masih terpana-tak percaya jika Raqa berhasil memasuki kamarnya. "Ini beneran Raqa ya?" Satu tangannya menyentuh pipi Raqa.

"Kamu nggak percaya?" Raqa mengambil alih tangan Nabilla dari pipinya, lalu mengecupnya. "Itu buktinya, Nab. Nggak ada yang nggak mungkin setelah kamu jadi cewek aku."

"Raqa... tadi itu nekad banget tau, kamu bisa aja ketahuan terus dimarahin sama satpam-"

"Stt," Raqa menempelkan telunjuk ke bibir Nabilla. Ceweknya benar-benar menggemaskan hingga Raqa sulit menahan untuk tidak mengangkatnya. "Cowok kamu ini kuat, Nab. Sampai satpam tadi aja takut sama aku. Hebat nggak?"

RaquillaWhere stories live. Discover now