🌷 [27] Worried

3.6K 170 3
                                    


C

hapter 27: Worried (Khawatir)


Hati-hati, pada cinta, yang bisa datang menyapamu kapan saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hati-hati, pada cinta, yang bisa datang menyapamu kapan saja.

-Raquilla-
•••

"Lu kemaren bolos ya, Nab?" tanya Sagita, ketika jam istirahat. Mereka duduk, berkumpul di salah satu kursi panjang pinggir lapangan.

Nabilla menunduk, lalu mengangguk pelan, sontak Mentari dan Damar langsung terbahak.

"Kok bisa?" Mentari tidak percaya. "Bukannya kata Bunda, bolos nggak boleh, Nab. Dih, udah belajar bohong."

"Bukan gituuu," Nabilla membela diri sambil menguyah lembaran roti berselai stroberi buatan bundanya. "Aku nggak bisa nolak Kak Raqa, dia ngajak aku ke suatu tempat."

"What?!" Sagita melongo, tangannya terangkat mengguncang pelan lengan Nabilla. "Serius? Jadi Kak Raqa yang ngajakin lu bolos? Nggak mungkin lah, Nab. Kak Raqa itu ketua OSIS, nggak mungkin ngajarin yang nggak bener sama adik kelasnya."

"Ih, nggak percaya ya? Yaudah nggak papa deh, aku juga nggak maksa," serah Nabilla, wajahnya santai, melanjutkan aktivitas memakan rotinya sambil menatap lapangan yang sedang ramai sebab siswa bermain bola.

"Yaudah iya dah, percaya!"

"Nah, gitu dong, hehe. Nggak boleh suudzon sama orang."

"Serah lu ae dah, betewe, lu dibawa kemana sama Kak Raqa?" tanya Mentari, ia merapatkan duduk begitu juga dengan Sagita. Sementara Damar yang duduk di pojok hanya mendengus dan menyumpal kedua telinga dengan headsetnya. No interested. Bullshit!

"Tempatnya aneh, banyak tanaman liar, rumput liar, rumahnya juga kayak gubuk. Serem," jawab Nabilla, menekankan kata terakhirnya.

"Masa sih?" Mentari, semakin tidak percaya, ia cemberut seraya menopang dagu. "Aneh nggak, sih?"

"Nggak aneh, kok, kalo kalian ngalamin sendiri," tandas Nabilla, wajahnya santai sambil sesekali menggigit rotinya.

"Iyain aja dah, terus-terus, di sana lu ketemu siapa aja?" Kali ini Mentari yang bertanya.

"Di sana aku ketemu sama temen Kak Raqa, dia pake kumis sama pake topi, mukanya nggak kalah serem. Namanya Kak Alex sama Kak Gara, orangnya baik, mau ngasih permen asalkan aku tutup mata, aku iyain, tapi tiba-tiba Kak Raqa ngehajar dia. Kata Kak Raqa, Kak Alex mau nyium aku."

RaquillaWhere stories live. Discover now