🌷 [19] Trapped By You

3.7K 161 53
                                    

Vote dan komen.....


Chapter 19: Trapped By You

Ingin melindungi adalah gejala awal dari yang namanya jatuh cinta.
-

Raquilla-

Raquilla-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Wan, coba lu atur barisan depan nggak rapi banget kayaknya," perintah Ragil pada Juan. Hari ini terakhir acara MOS, dimana para peserta diminta menyerahkan surat yang mereka buat.

Sementara di panggung aula, sepuluh senior berseragam sama berbaris rapi, lima diantaranya perempuan dan lima diantaranya lelaki.

"PERHATIAN! PERHATIAN!"

Ragil mengambil alih acara, melihat peserta sudah berbaris rapi. Cowok itu bersuara. "Acara terakhir adalah penyerahan surat cinta yang kalian buat, satu peserta masing-masing menyerahkan satu surat cinta untuk satu orang panitia saja ya, tidak boleh lebih. Silahkan kalian bergantian maju ke depan, dan serahkan suratnya, ingat, hanya satu. Dimulai dari barisan paling kanan, silahkan maju."

Salah satu peserta paling kanan menanggukan kepala, sedangkan peserta yang lain mulai berbincang-bincang akan memberikan surat itu pada siapa.

Tidak beda halnya dengan Nabilla, dia tersenyum, menatap amplop berwarna abu yang berisi surat cintanya untuk Raqa, ah ralat, lebih tepatnya untuk pembantu. Haha.

"Kira-kira Kak Raqa bakalan baca nggak, ya?" gumam Nabilla, lalu tersenyum dan mendekap suratnya erat. Hal itu mengundang kernyitan heran dari Mentari.

"Nab, lu kenapa senyum-senyum sendiri, gila? Jauh-jauh deh kalau gitu, ngeri gue liatnya," celetuk Mentari yang berada di samping Nabilla. Ia menggeleng tak percaya.

"Bukan gila, gue nggak sabar aja ngeliat ekspresi Kak Raqa saat baca surat ini. Pasti gemesin deh."

"Emang isinya apa sampai lu yakin ekspresi Kak Raqa bakalan gitu? Lawakan Cak Lontong?" tebak Sagita ngasal.

"Bukan, ih." Nabilla cemberut. "Kalian kepo, isinya cuma Kak Raqa aja yang boleh tau. Biar spesial."

"Berarti, surat gue juga, lo nggak boleh tau." Mentari tidak mau kalah, dia segera menyimpan amplop birunya di saku rok. Cewek itu melipat tangan di bawah dada.

Nabilla tersenyum menanggapi tingkah Mentari, tiba-tiba pandangannya terfokus pada Damar yang sedang menatap seseorang, entah siapa. Nabilla menghampiri cowok itu dan menarik ujung seragamnya.

RaquillaWhere stories live. Discover now