🌷 [21] The Feeling

3.7K 175 57
                                    

Voment pleasee…

Now playing-Hivi-Siapkah kau tuk jatuh cinta?

Yang datang tanpa diingini, biasanya dialah yang sulit dilepas untuk pergi.
-Raquilla-

-Raquilla-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Susah payah Raqa menghindari tatapan sinis, atau penuh tanda tanya puluhan siswa-siswi yang mendapatinya sedang menggendong Nabilla. Memutuskan untuk pulang, Raqa tidak punya alternatif lain kecuali membawa cewek mungil nan pendek itu ke markasnya.

Sempat berpikir meninggalkan, Raqa bukannya tidak tega, tapi, ia sudah memikirkan lebih dalam apa konsekuensinya kalau membiarkan cewek itu. Pertama, Nabilla dalam keadaan mabuk, bisa saja ia mengatakan jika Raqa yang menyuruhnya ke sana. Padahal tidak, sama sekali. Kedua, Pak Gusti tidak sebodoh pemikirannya, mungkin saja pria itu mengetahui fakta tapi malah membalik keadaan dengan menyalahkannya. Ketiga, sebagai laki-laki, Raqa mempunyai prinsip menjaga, terutama wanita. Ia dapatkan hal itu dari Kalina, meski perilakunya yang sering kelayapan di club, Raqa masih menjaga batas wajar. Dalam artian, ia tidak pernah menyakiti wanita sekalipun.

Sampailah Raqa di parkiran, masih dengan Nabilla dalam gendongan, ia merogoh kunci mobil di saku celana dan memencet tombol di sana hingga pintu mobil yang tadinya terkunci sudah bisa dibuka.

Perlahan memasukkan tubuh Nabilla ke kursi samping kemudi, Raqa meringis, sebab punggungnya harus punya tenaga ekstra mendudukkan Nabilla tanpa membangunkan cewek itu.

Setelah berhasil, Raqa berbalik, kini meraih sealtbelt lalu memasangkannya ke tubuh Nabilla. Dilihatnya wajah Nabilla yang miring ke samping itu, penuh keringat, sesekali melenguh lalu mengeluarkan ngorokan. Dasar bocah, enak banget lu yak tidur, gumam Raqa. Sebelum pergi sempat saja ia menyentil dahi Nabilla.

Kini giliran Raqa yang memutari mobil lalu duduk di kursi kemudi, tepatnya samping Nabilla. Baru saja menyalakan mesin mobil, suara benturan dari arah kiri membuatnya menoleh.

"Aduh," ringis Nabilla saat jidatnya terbentur kaca jendela. "Bunda sakittt." Anehnya, Nabilla masih menutup mata. Gila, yak?!

Raqa berdecak, ia membenarkan posisi kepala cewek itu semula, namun kembali lagi terbentur kaca jendela. Ini cewek tidur apa gimana, sih?! desis Raqa, tiga kali ia membenarkan posisi Nabilla, tiga kali pula kepala cewek itu terbentur kaca jendela.

Tidak mau ambil pusing, Raqa akhirnya meraih kepala Nabilla dan menyenderkan ke pundaknya.

"Awas aja kalau lu sampai ileran, gue pites pala lu sampai lubangan!"

RaquillaWhere stories live. Discover now