🌷 [9] Beautiful Girl

5K 275 36
                                    

Vomenttt...

Bahkan cantikmu, mampu membuatku menenggelamkan semua kelabu.
-Raqa Abimanyu Dinata-
•••

Raqa mengedar pandang ke seluruh koridor, terutama jalan menuju taman belakang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raqa mengedar pandang ke seluruh koridor, terutama jalan menuju taman belakang sekolah. Untung sepi, jadi dia tidak harus sembunyi-sembunyi demi cewek bernama Nabilla ini.

"Kakak kok kayak ketakutan gitu? Takut sama guru tadi ya? Hih, badan aja yang gede," cibir Nabilla.

Raqa melotot tidak terima. "Gue nggak takut sama siapa pun. Terutama sama Bapak tua tadi!"

Nabilla menggidikan bahu acuh, matanya mengamati dengan seksama buku gambarnya. Membolak-balik, dan menahan napas terkejut ketika menemukan noda pada gambarnya.

"Tuh, kan, Kakak sih, coba nih liat! Buku gambar aku jadi kotor, gimana mau ngebersihinnya."

Raqa mendengus keras. Ia tidak habis pikir pada sikap manja dan berlebihan Nabilla. Lagi pula, itu hanya buku gambar. Toh, robek saja kalau sudah rusak.

"Mau gue bantu bersihin?" tanya Raqa. Anggukan pasti lantas dari Nabilla.

"Bersihinnya pake apa?" tanya Nabilla polos.

"Pake upil gue mau?"

"Ih jorok!"

Raqa tertawa puas hingga matanya tinggal segaris, tanpa sadar tangannya mengacak gemas rambut Nabilla, namun jangan sangka, Raqa mengakhiri acakan gemas itu dengan jambakan lumayan kasar pada ujung rambutnya.

"Aduh, sakit! Kak Raqa kenapa aku dijambak?" sungut Nabilla membenarkan ujung rambutnya yang dijambak Raqa.

"Lagian, siapa yang suruh lo cari masalah sama gue? Bocah manja!"

"Aku enggak cari masalah, kakak duluan, kan tadi yang nabrak. Kok jadi nyalahin aku?" Nabilla menabok lengan Raqa berkali-kali, bahkan tanpa henti sampai mereka tiba di taman belakang sekolah.

"Bisa berhenti nggak mukulin gue? Kita udah sampe, cepetan gambar sana! Dasar bocah, kayak anak TK aja masih ngegambar."

Nabilla mengerucutkan bibir. "Nggak mau! Kakak bersihin dulu buku gambar aku."

"Tuh, argh. Siniin buku gambar lu," pasrah Raqa. Nabilla pun menyerahkan buku gambarnya.

Raqa menatap buku itu geram. Tiba-tiba ide jahilnya muncul. Hahaha. Raqa akan buat Nabilla lebih menderita dari sebelumnya. Lihat apa yang bakal gue lakuin sama buku gambar lu, cewek Manja, batin Raqa.

"Malah ketawa, cepet bersihin dong kak. Biar aku bisa gambar nih."

Raqa berdecak sebal. "Iya-iya. Tapi lo harus tutup mata."

Nabilla mengernyit bingung. "Tutup mata? Emang kakak mau ngapain?"

"Mau cium lu sampai nggak bisa napas," jawab Raqa seadanya. Nabilla langsung mundur beberapa langkah seraya membekap mulutnya.

RaquillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang